Di dunia gelap yang diselimuti aura yang mematikan, satu sosok gelap yang duduk di singgasana tulang belulang tiba-tiba tersentak. Kemudian ia membuka matanya. Pupil abu-abunya bergejolak penuh amarah.
"Martial Ancestor bajing*n!" teriaknya. Di saat yang bersamaan, gas kematian yang tak terbatas menyapu seluruh dunia hingga membuat begitu banyak makhluk gemetar ketakutan.
Setelah beberapa saat, perlahan-lahan ia mampu menekan suasana hatinya yang buruk. Dengan geram, ia menatap tangan kirinya yang kini telah buntung.
Awan gas kematian berputar-putar di sekitar telapak tangannya yang telah putus. Kemudian, sebuah telapak tangan berwarna abu-abu tumbuh dari sana. Namun, ekspresinya masih terlihat buruk.
Saking parahnya trauma yang dialami setiap bagian dagingnya, meski tumbuh kembali, bagian itu tidak akan setangguh atau pun sekuat sebelumnya. Mulai sekarang, tangan kirinya menjadi kelemahan dan kekurangannya saat ia melawan musuh.