Setelah mendengar kata-katanya, Leylin mendongak dan terkejut.
Tanpa disadari, mereka sudah mencapai puncak dari gunung tulang putih tersebut.
Di puncak gunung, tempat itu benar-benar kosong selain terdapat altar putih.
Jika seseorang melihat lebih dekat, bisa dilihat bahwa altar itu seluruhnya terbuat dari tulang manusia. Tulang-tulang ini memancarkan fluktuasi energi yang jauh melebihi dari Magus peringkat 1, dan memiliki aura yang mencekik, bahkan Leylin juga merasakannya.
Pada beberapa tulang yang lebih lebar, ada rune aneh yang ditulis dengan tangan menggunakan darah.
Rune ini sangat rumit. Beberapa mirip dengan gambar 3D, dan Leylin belum pernah melihat salah satu dari mereka sebelumnya.
Yang paling mengejutkannya adalah bagaimana, meski rune sudah ada selama lebih dari lima ribu tahun, darah tersebut masih terlihat merah terang dan segar, seolah hendak menetes ke tanah.