Xiao Yan perlahan berjalan di sebuah jalan kecil yang diapit oleh pepohonan di dalam akademi. Ia menyipitkan matanya dan tidak menghiraukan pandangan panas yang melesat di sekitarnya. Semenjak ia menjadi pemenang dari Kompetisi Kualifikasi dua hari lalu, tatapan seperti ini selalu menemani Xiao Yan. Awalnya, ia agak frustasi karenanya. Namun, ketika waktu semakin berlalu, ia hanya bisa bertingkah cuek. Ia tidak memiliki pilihan lain mengenai permasalahan ini. Lagipula, mata mereka tidak bisa ia kendalikan.