Tiba- tiba seseorang dengan suara kukenal memanggilku, "Rembulan!" teriaknya.
Aku pun segera menoleh dan melihat Akira membawa dua lampion harapan. Ia pun segera menuju kemari. Saat aku menoleh ke depan dua hantu yang duduk di depanku sudah tidak ada. Entah mereka pergi kemana.
"Kemana mereka? Huh... aku belum selesai bicara, malah pergi begitu saja!" gumanku kesal.
Akira pun mendekatiku, ia meletakan dua lampion harapan di atas meja. Memandangku sejenak, ia memperhatikanku.
"Apa yang kamu lakukan disini?"
"Aku duduk sendirian kenapa? Apa ada masalah?"
"Tidak, tidak ada. Jika kamu pergi, ajak lah aku! Aku suamimu, aku akan menamanimu!"
"Oh, ya maaf. Aku pikir kamu sibuk jadi aku pergi sendirian saja. Aku melihatmu bicara dengan seseorang, tampak serius. Jadi aku sendirian saja"
"Yang baru saja itu adalah paman, ia keluarga kerajaan ini. Dia sangat baik"
"Paman? Kenapa ia tidak ada di waktu pernikahan kita?"