ดาวน์โหลดแอป
100% (GRATIS!) Orang Ketiga di Pernikahanku / Chapter 10: 10. Batal Bulan Madu

บท 10: 10. Batal Bulan Madu

#REPOST

JADWAL UPDATE novel ini hari SABTU dan hari RABU, ya. Kalau author belum update hari itu kalian komen aja buat ngingetin. Soalnya Author sering kelupaan buat post hehe.

***

Sudah hari ke lima Sheril resmi menjadi seorang istri. Meskipun begitu keadaannya tetap sama. Tidak ada kemesraan, tidak ada perhatian yang suaminya curahkan untuknya.

Kalau dipikir-pikir lagi, hubungan mereka malahan terasa seperti teman yang tinggal di bawah atap yang sama.

Parahnya lagi, sampai sekarang mereka belum melakukan hubungan suami istri!

Sheril tersenyum getir. Sebenarnya apa yang dia harapkan? Tidak mungkin juga, kan, suaminya yang sedingin es itu tiba-tiba berubah menjadi romantis padahal ia tahu kalau diam-diam Mas Ais memiliki wanita lain selain dirinya.

Suasana hati Sheril semakin buruk. Ia memotong daging di atas piring dengan geram, denting pisau yang bergesekan dengan piring menyita perhatian Ais yang juga sedang makan di depannya.

"Kenapa?" tanya Ais melihat keanehan Sheril barusan.

"Nggak pa-pa!"

"Oh." Begitulah respon Ais. Acuh tak acuh. Tentu saja Sheril sudah menduganya.

"Mas...."

"Hmm?"

Sheril mencoba mengumpulkan keberanianya untuk bertanya.

"Kamu ngerasa nggak, sih, Mas kalau ada yang salah sama hubungan kita?"

Tiba-tiba Mas Ais menghentikan gerakan mengunyahnya.

"Maksudnya?"

Menghela napas. Sheril tahu kalau suaminya pasti mengerti maksud dari ucapannya barusan, hanya saja dia berpura-pura tidak tahu.

"Jujur aja, Mas. Kamu punya cewek lain, kan, selain aku?"

Sheril mendengus. Tidak mungkin juga, kan, dia harus blak-blakan mengatakan hal itu kepada suaminya?!

"Udah lupain. Mungkin cuma perasaanku aja."

"Oke."

Setelah itu suasana kembali lengang. Sheril semakin kesal, ia menahan diri supaya tidak meledak-ledak.

"Kamu kalau ada yang mau dimongin tinggal ngomong aja. Aku bukan dukun yang bisa nebak-nebak isi kepala kamu, Sherl," ucap Ais saksama. Tangannya terulur mengambil lauk lain yang tersaji di meja makan.

Dasar manusia tidak peka di dunia!

"Kenapa sampai sekarang kita belum ngelakuin malam pertama?! Apa aku sama sekali nggak menarik di mata kamu?!"

Sheril sudah hilang akal. Dia ingin mendengar jawaban apa yang suaminya akan berikan kepadanya.

"Maksudnya?"

"Atau mungkin kamu ada cewek lain Mas, selain aku?!" tambah Sheril lagi, semakin menyudutkan Ais.

Ais meletakkan sendok dan garpunya di sisi kanan kiri piring.

"Kamu kenapa, sih, pagi-pagi udah ngajak berantem?"

"Kenapa? Apa saat ini kamu lagi ngehindarin pertanyaan aku? Kalau kamu nggak salah pasti kamu bisa jelasin semuanya ke aku, kan?"

Sheril harus mengakui bahwa pria di depannya ini pandai sekali menyembunyikan ekspresinya. Tapi insting wanita sangat tajam, tadi Sheril dapat melihat wajah cemas suaminya meski sekelebat.

"Alasan soal kenapa kita belum ngelakuin malam pertama karena aku belum siap dengan ini semua. Kita menikah karena dijodohkan. Dan juga, sebelumnya kita nggak pernah deket kecuali waktu kita masih kecil."

Tentu saja Sheril tahu itu semua hanya omong kosong belaka! Ingin rasanya Sheril mengungkit tentang hubungan Dara dengan suaminya tapi sebisa mungkin Sheril menahannya karena dia tidak ingin memperkeruh suasana.

"Sheril... Tolong kasih aku waktu buat menyesuaikan diri dengan ini semua, ya?"

Sheril membuang muka. Bahkan bisa-bisanya Mas Ais sampai memohon seperti itu untuk menenangkannya.

Sheril mencoba bersabar. Batinnya berbisik lirih, 'Pikirkan soal orang tua kamu, Sheril."

"Iya." Sheril mengangguk, hari ini belum saatnya untuk mengakhiri ini semuanya.

"Oh, iya. Kalau nggak salah kata Umi Minggu depan kita Honeymoon, kan?"

"Kenapa emangnya?"

Mereka memang mengambil libur pernikahan sekitar dua minggu.

"Em... kalau seumpama honeymoon-nya kita tunda dulu gimana?"

Sheril terkejut. Apa maksud Mas Ais barusan? Kenapa tiba-tiba honeymoon mereka ditunda?

"Ya, nggak bisa kayak gitu, dong, Mas!"

Jelas saja Sheril marah. Dia sangat senang saat mengetahui mereka akan menghabiskan honeymoon mereka di Pulau Dewata Bali. Bahkan Sheril sudah membeli topi pantai, bikini beberapa pasang, tiket penerbangan mereka pun juga sudah dibeli tapi suaminya malahan memintanya untuk membatalkan secara dadakan seperti ini!

Kalau Mas Ais tidak suka dengannya. Setidaknya jangan rampas kebahagiaan kecilnya, bukan?

"Please, Sheril. Sebenernya minggu depan aku udah mulai masuk kerja. Aku tahu, Abati memang ngebolehin aku buat ambil libur sesukaku. Tapi, ini pertama kalinya aku bekerja di bagian penting yang Abati amanahi sama aku. Aku pengin ngelakuin yang terbaik buat Abati dan perusahaan."

Sheril masih terdiam, bibir bagian bawahnya gemetar.

"Tapi, kan, kita udah pesen tiket!"

Ah, Ais melupakan bagian itu.

"Gimana kalau nggak kamu liburan aja sama temenmu?"

Sheril semakin kesal dengan jawaban suaminya barusan. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Hei..." Ais memegang tangan Sheril. Lalu mengusapnya perlahan.

"Aku tahu kamu marah. Tapi tolong, ya, ngertiin suamimu."

Semarah-marahnya Sheril. Dia tidak akan tega jika suaminya sudah memohon seperti itu.

"Iya," jawab Sheril sekenanya.

Ais tersenyum. "Makasih."

Rasanya Sheril ingin menarik ucapannya dahulu. Ternyata memiliki pasangan cuek itu tidak ada enak-enaknya sama sekali.

"Oh, iya. Habis ini aku mau pergi bentar."

"Ke mana?"

"Ada hal yang harus aku selesaiin. Kalau ada apa-apa, telepon aku aja. Atau kalau nggak suruh Bibi ke sini."

Memang sebulan menikah Mamanya menyuruh pembantu mereka untuk lebih banyak menghabiskan waktu di belakang. Katanya, sih, supaya tidak menganggu pengantin baru bermesraan. Padahal kenyataanya mereka tidak ada mesra-mesranya sama sekali.

"Oke, hati-hati di jalan."

Ais mengangguk. Untuk satu hal Ais tidak menjawab pertanyaan Sheril barusan karena dia hendak pergi ke rumah Dara.

Ais rasa, semakin cepat dia memutuskan Dara maka semakin bagus.

***

SPOILER: BAB SELANJUTNYA AIS KE RUMAH DARA WKWKWK. Dan apakah mereka jadi putus? Rahasia.

Yang nggak sabar pengin baca bab kelanjutannya. Kalian bisa baca spoilernya di g00gle dengan ketik: K4ry4k4rs4(d0t)com/Mayangsu *ganti angka 4 jadi huruf A dan (dot) nya jadi titik soalnya kena sensor kalau nggak digituin wkkw.


next chapter
Load failed, please RETRY

ตอนใหม่กำลังมาในเร็วๆ นี้ เขียนรีวิว

สถานะพลังงานรายสัปดาห์

Rank -- การจัดอันดับด้วยพลัง
Stone -- หินพลัง

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C10
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
โหวตด้วย Power Stone
Rank NO.-- การจัดอันดับพลัง
Stone -- หินพลัง
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ