ดาวน์โหลดแอป
37.03% 全心全意爱你 / Chapter 10: PERTEMUAN DUA LELAKI

บท 10: PERTEMUAN DUA LELAKI

Saat tiba di lobby utama. Suasana tampak terlihat semarak dengan hiasan aneka bunga, juga tirai warni bernuansa ungu warna yang merupakan favorit Sakura. Ternyata sudah banyak sekali undangan yang hadir saat ini.

Azam mengajak Sakura dan Aisyah berjalan ke sudut ruangan sebelah kanan. Ternyata di sana sudah banyak berkumpul teman-teman semasa SMA mereka. Langsung tercipta suasana yang riuh, menyambut kedatangan mereka bertiga.

"Sakura! Aisyah!"

"Seruni! Senang bisa berjumpa lagi denganmu!" sahut Sakura sambil memeluk salah satu sahabat di masa SMA nya itu.

"Kau semakin bertambah cantik saja, Sakura!"

"Kau juga, Seruni! Apa kesibukanmu sekarang?" jawab Sakura sambil balik bertanya.

"Aku sekarang menjadi seorang guru, Sakura!"

"Oh ya? Bukankah Cita-citamu dulu ingin menjadi Polwan, ya? Kok, bisa berubah seperti ini, Seruni?"

"Aku ga lolos tes jadi seorang Polwan, Sakura. Karena kedua mata aku ternyata minus. Kau lihat sendiri 'kan, sekarang aku mengenakan kacamata."

"Ya sudah, bukan masalah, Seruni. Menjadi seorang guru juga hebat kok. Apalagi melihat jasa yang akan kau ukir nanti, dengan karirmu sebagai seorang guru ini. Berarti kita memiliki profesi yang sama, aku juga sekarang mengajar di sebuah TPA."

"Alhamdulillah, semoga profesi kita ini, membawa banyak manfaat juga keberkahan ya, Sakura!"

"Aamiin ya robbal alamiin ...."

Hati Sakura merasa sangat bahagia sekali. Sesaat dia bisa melupakan masalah besar, yang sedang dihadapinya. Mereka terus tertawa penuh kebahagiaan, diiringi canda tawa juga untaian kalimat yang menceritakan masa-masa SMA mereka dulu.

Saat sedang asyik bercengkrama, tiba-tiba saja seorang lelaki datang. Kemudian dia langsung berbisik ke telinga Azam. Beberapa detik kemudian, Azam mengangguk sedikit sambil tersenyum tipis tanda mengerti. Setelah itu lelaki tersebut kembali berlalu.

"Maaf, teman-teman, acara peresmian akan segera dimulai. Sebaiknya sekarang kita langsung berkumpul, di depan pintu masuk gedung ini. Karena ada ritual menggunting pita sebagai tanda peresmiannya," tutur Azam menyampaikan.

Kemudian mereka semua berjalan bersama, menuju ke depan pintu masuk utama. Lalu tanpa menunggu lama, seorang moderator langsung membuka kegiatan mengikuti susunan acara yang berlaku.

Kegiatan peresmian perusahaan Azam, yang diberi nama "GEMINTANG CORPORATION" berjalan dengan lancar. Banyak sekali rekan kerja juga bisnis Azam yang hadir saat ini. Rupanya reputasi Papa Azam selaku pebisnis sukses, sejak puluhan tahun yang lalu. Benar-benar membantu Azam memulai debutnya sebagai seorang pebisnis muda. Sehingga sangat memudahkan Azam untuk mendapatkan koneksi bisnis yang potensial.

Selesai semua susunan acara dilalui. Saatnya menikmati hidangan makanan, yang memang sudah dipersiapkan untuk semua undangan yang hadir. Sakura, Aisyah dan juga Seruni, ikut mengantri di meja prasmanan, untuk mengambil makan siang mereka.

Sakura berdiri di belakang seorang perempuan muda, yang mengenakan blazer berwarna merah. Setelan pakaiannya sungguh serasi dengan asesoris yang dikenakannya. Hampir semuanya serba bernuansa merah, sehingga tampak sangat glamor dan menarik perhatian.

Perempuan itu terlihat sedang melakukan pembicaraan, yang sangat menarik sekali dengan temannya yang berbaris di depannya. Dengan posisi Sakura saat ini, dia dapat mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka bicarakan.

"Tadinya, acara makan siang akan dilakukan di lantai empat loh, Ri!" ucap perempuan berpakaian serba merah tersebut.

"Loh, sekarang kenapa semuanya dilaksanakan di lobby utama, Merina?"

"Kemarin, Pak Azam memberikan instruksi kepadaku. Katanya semua kegiatan bertumpu di lobby utama saja. Jadi para undangan, tidak perlu naik lift ke lantai atas. Karena ada teman SMA nya dulu seorang perempuan, yang sangat takut naik lift. Jadi Pak Azam membuat keputusan seperti ini, hanya untuk teman perempuannya itu."

"Wah, pasti perempuan tersebut sangat spesial ya buat, Pak Azam. Sampai-sampai beliau membuat keputusan penting, yang mengutamakan kenyamanan perempuan itu. Aku yakin, kau pasti cemburu 'kan terhadap perempuan itu, Merina?" goda Rina sambil tertawa kecil.

"Yaah, jujur saja demikian, Rina. Kau 'kan tahu sendiri, sejak di terima sebagai sekretaris Pak Azam. Aku memang sudah tertarik dengannya."

"Memangnya, yang mana sih perempuan itu?" tanya Rina sambil kepalanya celingukan ke sekeliling ruangan.

"Aku juga tidak tahu. Sebab aku perhatikan sejak tadi, Pak Azam memang ramah terhadap semua tamunya. Belum ada seorang perempuan pun, yang tampak spesial."

Mendengar percakapan kedua perempuan itu, seketika jantung Sakura berdetak kencang. Dia merasa sangat terkejut sekali, dengan isi percakapan mereka.

"Astaghfirullah! Siapa ya, perempuan yang dimaksud kedua perempuan tadi. Hingga Azam memperlakukannya dengan sangat spesial. Yang aku ketahui teman sekolah Azam semasa SMA, yang takut dengan ruangan sempit termasuk lift hanya aku saja? Apakah, perempuan yang dimaksud itu adalah ... aku?!" Sakura bermonolog di dalam hatinya.

Selesai mengambil makan siangnya. Sakura dan teman-temannya mengambil tempat duduk, yang berada di sudut ruangan. Sehingga agak jauh dari tempat duduk undangan lainnya. Saat itu Azam pun menghampiri mereka, sambil memegang piring berisikan makan siangnya pula.

"Syukurlah, peresmian perusahaanmu ini berjalan dengan lancar, Azam. Aku yakin, kau akan menjadi pengusaha yang sukses nanti!" puji Aisyah sambil mengacungkan jari jempolnya.

"Alhamdulillah, semoga demikian, Aisyah. Karena memang itu yang aku harap 'kan. Sakura, setelah acara ini, apakah kau ada rencana lain?"

"Tidak ada, Azam. Paling nanti jam 2 siang, aku harus mengajar di TPA seperti biasanya. Memangnya kenapa?"

"Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu, Sakura. Jadi nanti sepulang dari acara ini, kau akan aku antar pulang. Kau bersedia 'kan?"

"Oh ya, tidak masalah. Yang penting kita tidak berdua, tetapi diantara oleh supirmu juga. Agar tidak terjadi fitnah atau apa pun yang tidak baik, jika kita hanya berduaan saja. Bukan begitu?" jawab Sakura sambil tersenyum manis.

"Tentu saja, Sakura, aku mengerti maksudmu."

Mendengar percakapan antara Azam dan Sakura. Aisyah dan Seruni jadi saling pandang juga melempar senyuman penuh arti. Sebab mereka berdua sudah mengetahui sejak zaman sekolah, bagaimana perasaan Azam terhadap Sakura. Hanya Sakuranya saja yang kurang peka akan hal tersebut.

Saat mereka sedang asik berbincang-bincang. Tiba-tiba saja seorang lelaki tampan dengan postur tubuhnya yang sempurna, datang menghampiri mereka berempat. Dengan di dampingi dua orang bodyguard-nya yang bertubuh tinggi besar berjalan di belakangnya.

"Selamat siang, Pak Azam! Selamat atas peresmian perusahaan barumu ini."

"Astaga! Kau, Ethan! Ke mana saja sekarang baru kau datang, hah?!" sambut Azam sambil bangkit dari posisi duduknya. Kemudian mereka langsung bersalaman dan berpelukan erat.

"Sory, Bro! Tadi aku ada pertemuan penting, dengan rekan bisnisku dari Jerman. Sekarang baru saja selesai. Jadi aku datang terlambat, menghadiri peresmian Perusahaanmu ini!"

"Tidak masalah, aku bisa memahami kesibukanmu itu teman. Yang terpenting, sekarang kau sudah hadir di sini!" sahut Azam penuh suka cita.


next chapter
Load failed, please RETRY

ป้ายปลดล็อกตอน

สารบัญ

ตัวเลือกแสดง

พื้นหลัง

แบบอักษร

ขนาด

ความคิดเห็นต่อตอน

เขียนรีวิว สถานะการอ่าน: C10
ไม่สามารถโพสต์ได้ กรุณาลองใหม่อีกครั้ง
  • คุณภาพงานเขียน
  • ความเสถียรของการอัปเดต
  • การดำเนินเรื่อง
  • กาสร้างตัวละคร
  • พื้นหลังโลก

คะแนนรวม 0.0

รีวิวโพสต์สําเร็จ! อ่านรีวิวเพิ่มเติม
รายงานเนื้อหาที่ไม่เหมาะสม
เคล็ดลับข้อผิดพลาด

รายงานการล่วงละเมิด

ความคิดเห็นย่อหน้า

เข้า สู่ ระบบ