Afriel Anatasya Afshein,panggil saja dia Sya. Seorang gadis cantik dengan seribu kenakalan, yang suka bikin onar disekolah dady nya sendiri. Dan satu diantara nol koma sekian orang yang tak pernah percaya akan kata cinta. bukan, dia bukan perempuan tak pernah merasakan jatuh cinta,hanya saja dia berfikir kata "pacaran" itu membuang waktu cuma-cuma. apakah ada seorang siswa tercantik dan terkaya seantaro SMA Erlangga yang masih punya fikiran seperti Anatasya? Namun di cerita yang berbeda, seorang most wanted Erlangga dengan segudang prestasinya yang selalu mengharumkan nama sekolah nya. Inilah Arnand Celvano Axelle, satu diantara sekian ratus orang yang penasaran dengan sosok sorang Afriel Anatasya Afshein. Tapi bedanya laki-laki itu tak pernah memperlihatkan perasaan nya pada gadis itu. Bahkan lebih terkesan cuek.
Puisi-puisiku yang pertama kali kutulis. Rekam jejak bagaimana aku bisa menjadi seorang penulis. Tentang cinta, ketulusan, ketidak-pedulian dengan apa kata orang-orang ; yang terpenting duniaku tenang. Dimulai dari tahap pertemuan, mencintai diam-diam, sampai pada tahap mengikhlaskan, kini (aku dan perasaanku) telah abadi dalam puisi. || Hiatus sementara, sedang merangkai puisi menjadi cerita.
Mentari begitu terik. menguapkan semua rindu, menambah rasa lelah yang kian menyesakkan penantianku. Untukmu mungkin rindu ini terlalu lama menanti, Pada bilik jantungmu aku mengembara, mencari sebuah nama yang menghidupkan debar-debar asmara, aku tetap pulang pada Ingaatanmu, kebaikanmu. Sekeras apapun aku memperjuangkan, Sekuat apapun aku mempertahankan, Nyatanya semua itu tak mampu membuatmu untuk tetap tinggal. Sebercanda inikah kau memaknai sebuah hubungan?
Kisah kelam dalam hidup dan musik. Tentang hati seorang anak manusia, Mencintai tapi membenci diri sendiri. Sebuah kisah gambaran tentang dunia yang berantakan ketika adanya larangan akan musik dan terjadinya wabah menari yang menewaskan banyak orang. Menceritakan tentang sibisu yg sangat mencintai musik, mencintai suara kerikil be rgesekan,kayu terbakar,angin berhembus,air tenang,bahkan tembok bangunan tua. Namun sangat membenci satu hal,Yaitu "SUARA UMAT MANUSIA" Apakah kau tetap mau menari bersamaku? Santai saja,Tolong cepat Karna aku di tunggu "AKHIR CERITA"
karena tidak semua perasaan bisa diungkapkan lewat kata-kata, beberapa hal mungkin lebih mudah di ekspresikan lewat tulisan tidak menuntut untuk dipahami hanya sekedar mereka tahu dan itu cukup. NB : Hanya sebatas tulisan yang melintas dipemikiran saya, tidak semuanya berdasarkan kejadian hidup yang dialami.