Lee_TaaRi

Lee Jie-soe hanya ingin menjalani kehidupan SMA dengan begitu tenang, dia tak pernah berpikir untuk memiliki ayang. Tapi segalanya makin rumit, satu persatu gadis yang tak pernah diharapkan olehnya muncul bersamaan dengan sosok 'tunangan' yang mamanya harapkan. Lebih lagi .... "Aku hamil, Jie-soe." Fafa merasa bahwa dunianya akan runtuh saat mengatakan sederet kalimat tersebut. Tetapi dia tak mungkin bertahan sendirian, mengadu pada seseorang merupakan satu-satunya jalan. Dia pikir demikian, namun bukan berarti dia bisa tak berharap bahwa bisa menjadi istri laki-laki itu. Bagaimana caranya bertahan hidup saat hamil di usia muda dengan laki-laki bajingan?

Shackled in the throes of the past made Clarista nearly taken to the asylum. At the end of the line, it was as though fate had brought her into contact with a man who had a personality similar to someone from her past. Time and again, fate kept this new man present as her consort. Until Clarista was tired of rejecting him, she left herself to her fate. But ... will this time end up the same? Will this new man also leave her forever as her past was? Then she ... will she end up being a patient in an asylum as it had previously crossed in her mind?

Hamil sebelum adanya ikatan pernikahan yang suci jelas dianggap hina bagi masyarakat umumnya. Jelita Paramesti, dia hamil akibat ulah sahabatnya sendiri karena sebuah kecelakaan. Saat sudah pasrah pada takdirnya, ada yang mengulurkan tangan padanya hingga Jelita memilih menikah dengan laki-laki lain walau bukan ayah dari anaknya. Kehormatan keluarga jauh lebih penting dari egonya. Dan saat ijab qobul hanya tinggal menghitung menit saja, mendadak bubar lantaran sahabatnya - Joo mengumumkan pada semuanya kalau dia hamil. Laki-laki yang bejat bukan? Namun pada akhirnya dia memang menikah dengan ayah kandung anaknya sendiri. Kata sah masih terngiang-ngiang dalam benak Jelita namun tak ada kata bahagia karena meski telah menjadi suaminya Joo sama sekali tak pernah membisikkan kata-kata cinta untuknya. "Maaf karena baru tahu kalau kamu hamil." - Lee Jonhwi. "Joo, bisa nggak sekali saja kamu memelukku atas dasar suka bukan nafsu semata?" - Jelita Paramesti.

*Sudah Tamat* Terbelenggu dalam peliknya kisah masalalu membuat Clarista hampir masuk rumah sakit jiwa. Di akhir batasnya, seakan sudah takdir ia dipertemukan dengan laki-laki yang memiliki kepribadian dengan sosok seseorang dari masalalunya itu. Berkali-kali menolak, takdir tetap menjadikan laki-laki yang baru hadir ini sebagai pendampingnya. Hingga Clarista lelah menolaknya, pasrah dia pada takdirnya. Tapi ... apa kali ini akan berakhir sama lagi? Apakah laki-laki yang baru ini juga akan meninggalkan selamanya seperti sosok masalalunya? Lantas, ia ... apakah akan berakhir menjadi seorang pasien di rumah sakit jiwa seperti yang sebelumnya terlintas dalam benaknya?