Namaku Milea. Tapi bukan Mileanya Dilan. Aku Milea-nya Mas Bagus, tukang bangunan yang berangkat ke Jakarta setahun yang lalu tapi sekarang hilang kabar.
Nama asliku sebetulnya Minah. Tapi sejak film yang orang orang bilang keren banget itu beredar, di rumah Mas Bagus ngotot memanggilku dengan nama Milea. Lebih seksi katanya. Kalo Minah kedengerannya kayak nama pembantu, katanya.
Aku nurut aja, karena kata almarhum Simbok, istri itu kan harus patuh sama suami? Meski begitu, aku agak bingung, kenapa Mas Bagus keberatan sama namaku yang mirip nama pembantu? Biarpun aku ini bodoh, ga berpendidikan, cuma lulusan sd, dan nilai matematikaku dulu langganan merah di raport, tapi aku tau, kalo tukang bangunan itu juga bukan kerjaan yang keren semacam direktur. Jadi menurutku, agak kurang pantas juga kalo Mas Bagus merendahkan profesi pembantu.
Tapi sudahlah. Tidak kuributkan. Apalagi itu kan bukan masalah besar. Masalah yang lebih besar, mas Mas Bagus ini sebenarnya kemana? Kenapa dia nggak pulang pulang dan nggak bisa dihubungi?
Berbekal sedikit tabungan yang semakin menipis, aku pun nekad berangkat ke Jakarta, tanpa menyadari ada kejutan tragis yang sudah menungguku disana.