AKINA_SENSEI

Air mataku terus mengalir tiada henti, tak sanggup lagi bagi diriku untuk kembali berlari, karena adanya goresan luka pada lutut sebelah kiri. Setelah aku menyadari bahwa diriku tersandung batu, kini aku mencoba untuk bangkit dan mulai berjalan dengan sisa tenaga yang masih kumiliki. Desahan nafasku kian terdengar mengusik indra pendengaranku, membuat sesak dadaku, hingga membuat tubuh merasa letih untuk terus melanjutkan perjalanan panjangku. Rasa lelah itu kian menghantui di setiap langkahku, hingga membuat diriku kembali dan terjatuh. Kini aku hanya dapat duduk bersimpuh, meratapi hilangnya semua impianku.

Perselisihan antar negara telah terjadi, pemberontakan pun kian menjadi misteri. Banyak korban menjadi saksi, akan sebuah kekejaman yang telah terjadi. Dunia hancur akan kemiskinan, kemunafikan dan keserakahan. Kebiadapan mulai melanda, pembantaian kian terlaksana. Banyak korban jatuh miskin karena Raja, hingga goresan katana di anggap sebagai tarian pedang di bulan purnama. Kami datang dengan membawa luka, atas nama duka. Setiap tetesan darah, setiap titik air mata! Kami... Para pemberontak! akan menghapus semua derita yang ada. dari sudut mata memandang... Terkenanglah banyak penderitaan. Kami mengumpulkan orang-orang yang tersayat hatinya dalam rangka membentuk organisasi tentara revolusi untuk menentang Raja Amarta, serta mengambil alih hak milik kami yang telah terampas secara paksa. Atas nama luka, suka dan duka. Terciptalah pasukan elit pembawa malah petaka... IMPERIAL ARMS!

Alur cerita dilengkapi dengan adegan pembunuhan, pembantaian, penghianatan, dan masih banyak lagi kejadian keji lainnya. Rank usia 17+ Caution! Author bertanggung jawab penuh atas keseluruhan dari isi cerita.