Adnan melepaskan satu per satu pakainya setelah itu dia kembali menatap wajah Binar dan kali menciumnya. Kali ini dia benar-benar tidak akan melepaskan Binar, dia sudah menahannya sejak kemarin untuk mencumbu istrinya.
Dia menghentikan. Ciuman di bibir Binar tetapi bibirnya mulai berjalan menelusuri lehernya lalu ke dadanya. Ciuman Adnan berhenti di dada Binar, dai menatap sejenak kedua puncak kenikmatan milik istrinya itu.
Senyum muncul lalu kedua tangannya mulai menyentuh dan meremas lembut kedua puncak kenikmatan Binar. Tidak begitu lama Adnan mencium salah satu puncak kenikmatan istrinya lalu menyesapnya dengan penuh gairah.
Binar menggeliat saat Adnan melakukan semua itu, dia berusaha menahan suaranya agar tidak menerobos keluar. Tubuhnya masih menempel di dinding, sehingga dia tidak terjatuh ke bawah karena permainan Adnan.
"Sayang ...,"