Baixar aplicativo
75% White Emperor : OP MC / Chapter 21: Chapter 21

Capítulo 21: Chapter 21

Melihat ke arah Mizuki, Arima tersenyum sedikit, karena mengerti akan beberapa hal yang mengusik Mizuki.

"Kishou-sama jika anda tidak keberatan silahkan bergabung bersama kami."kata Miyuki sambil tersenyum kepada Arima.

"Tidak Miyuki, kau bisa menikmati waktumu dengan teman-temamu aku tidak ingin menggangu kalian."kata Arima menolak tawaran Miyuki dengan halus.

"Kami sama sekali tidak terganggu jika anda bergabung benar bukan?."kata Miyuki melihat ke arah teman-temannya.

"Kora.. Miyuki bersikap seperti itu, tidak sopan kepada beliau bukan?!." Kata Tatsuya yang segera mengingatkan Miyuki.

Miyuki yang terkejut segera menutup mulutnya dan segera menundukkan tubuhnya.

"Maafkan saya Kishou-sama, atas ketidak sopan Miyuki."kata Miyuki dengan nada penyesalan.

Arima yang melihat Miyuki meminta maaf dengan formal hanya bisa merubah wajahnya dengan buruk.

"Tatsuya, sudah ku ingatkan jangan bersikap seperti itu padaku, dan Miyuki kau tidak perlu meminta maaf hanya karena hal-hal sepele."kata Arima dengan nada tidak senang yang di arahkan kepada Tatsuya.

"Tidak Arima-sama, Miyuki sependapat dengan apa yang oni-sama ucapkan." Kata Miyuki yang sudah menegakkan wajahnya, dan memasang wajah penyesalan.

Arima menghela nafas dan mendekati kursi yang kosong di antara meja mereka dan duduk di situ.

"Lihat aku sudah duduk di sini."Kata Arima kepada Miyuki sambil tersenyum kaku.

Miyuki yang melihat ini segera merubah ekspresinya menjadi tersenyum riang.

"Terimakasih Arima-sama."Kata Miyuki sambil melihat ke arah Arima, lalu beralih ke arah Tatsuya.

Tatsuya yang melihat kelakuan adiknya hanya bisa menghela nafas.

"Kishou-san apa yang ingin anda pesan?."Kata Tatsuya, mengabaikan senyuman indah adiknya.

"Kopi dan ekstra gula."kata Arima kepada Tatsuya.

Tatsuya segera meminta pelayanan menyiapkan pesanan yang di minta oleh Arima.

"Jadi apa yang kalian bicarakan sampai selarut ini?."kata Arima sambil tersenyum memasang wajah ramah kepada kelompok Tatsuya.

"Sebenarnya, aku membuat mereka menunggu dengan urusanku di sekolah, oleh karena itu, aku memberikan permintaan maaf kepada mereka."kata Tatsuya kepada Arima.

"Begitu.. memang benar cafe Einebrise ini, sangat enak dan nyaman di dalamnya."Kata Arima, sambil melihat sekeliling tempat ini.

"Apakah anda pernah berkunjung kesini Kishou-sama?."Kata Miyuki penasaran.

Arima mengangguk kepada Miyuki.

"Selain tempat ini sangat nyaman, juga sangat dekat dari rumah baruku, AHH.. benar, Miyuki dan Tatsuya bagaimana jika lainkali kalian berkunjung ke rumahku, tidak terlalu jauh dari sini, tentu saja teman-teman Tatsuya juga di sambut dengan senang hati."Kata Arima sambil menggaruk dagunya.

"Terimakasih atas tawarannya, saya akan berkunjung jika memiliki kesempatan."kata Tatsuya dengan sopan.

"Miyuki dengan senang hati menerimanya di lain waktu."kata Miyuki.

Erika, Leo juga mengangguk ketika Arima melirik ke arah mereka.

Lalu Arima melirik ke arah Mizuki yang masih menundukkan matanya ke bawah.

Arima dan yang lainnya juga melihat ke arah Mizuki dengan curiga.

"Mizuki, apa yang terjadi padamu?."kata Erika dengan, dengan curiga melirik ke arah Arima.

Erika mengetahui bahwa ketika Arima bergabung dengan kelompik mereka, terjadi keanehan terhadap Mizuki.

Arima melirik ke arah Mizuki dan dengan tenang melihat ke arahnya, yang sedang gemetar.

"Jadi begitu.. itulah sebabnya kau memakai kacamata."kata kata Arima segera membuat kelompok itu bertanya-tanya apa yang dia katakan.

"Shibata-san maaf jika aku menggangu anda, tapi anda tidak perlu takut kepadaku, aku tidak akan menyakitimu."kata Arima dengan tenang sambil tersenyum ke arah Mizuki.

Kelompok itu mulai semakin bingung dengan kata-kata Arima yang berbicara tentang "Tidak menyakiti" tersebut, sedangkan Mizuki mulai membeku di tempatnya karena Arima ajak berbicara.

"Kishou-sama apa yang terjadi dengan Mizuki-san?."Miyuki bertanya kepada Arima dengan terburu-buru, karena dia khawatir dengan kondisi Mizuki.

Arima melirik ke arah Miyuki dan mengembalikan fokus matanya kepada Mizuki.

"Hipersensitivitas terhadap pancaran partikel Spirit, jika di zaman ini matanya di sebut sebagai "mata Kristal" yang sangat di buru di kalangan penyihir kuno, apalagi oleh penyihir spirit."Kata Arima dengan tenang.

Leo, dan Erika mengerutkan keningnya ketika mendengar perkataan dari Arima, dan segera mewaspadai Arima, dengan menegangkan Otot-otot tubuhnya.

Arima melirik ke arah mereka berdua sedangkan Miyuki dan Tatsuya masih terlihat tenang.

Arima mengangkat kedua tangannya kepada Erika dan Leo.

"Tunggu sebentar, seperti yang aku katakan barusan, aku tidak berniat sedikitpun menyakiti kalian, apalagi kalian adalah teman dari Tatsuya dan Miyuki."kata Arima dengan nada yang santai.

Erika dan Leo melihat ke arah Tatsuya yang masih duduk sambil melihat ke arah mereka dengan aneh.

Erika dan leo, segera menenangkan dirimereka, dan kembali duduk di tempatnya.

"Kishou-san apa maksud anda tentang Mizuki yang akan di buru para penyihir kuno terutama Penyihir spirit?, dan apa itu [Mata Kristal]?!."Kata Tatsuya yang masih menanyakan pertanyaan kepada Arima dengan penasaran.

"Konon katanya mata itu adalah mata yang bisa melihat dewa, yang di namakan [Mata Kristal] dan dia bisa membedakan Spirit dengan warna, contohnya ketika Penyihir spirit ingin mengeluarkan sihir dengan elemen air, di antara unsur-unsur air tersebut pasti akan ada unsur lain yang tercampur."

"Disitulah para penyihir Spirit, mulai mengasah kemampuan Sensitivitas perasa mereka, agar sihir mereka bisa berkembang dan semakin kuat, akan tetapi dengan keberadaan Seperti Shibata-san yang  yang hanya sekali melihat dapat membedakan Spirit tipe apapun, tentu saja kau mengerti dengan apa yang terjadi kepada Penyihir yang mempunyai kemampuan seperti Shibata-san."Arima menjelaskan dengan berlahan, agar semua orang bisa memahami apa yang dia maksud.

"Dengan katalain, para penyihir kuno akan membuat Orang seperti Mizuki, mematuhi perintah mereka dan membawa mereka ke pihak mereka, bagaimanapun caranya meski harus memaksa."Kata Tatsuya dengan ekspresi wajah yang biasa saja.

Sedangkan Mizuki yang mendengarkan percakapan tentang dirinya, tidak bisa berkenti gemetaran di tempatnya, dan ada tanda-tanda ingin menangis.

Melihat Reaksi Mizuki Arima tersenyum melihat anak muda yang lucu sedang kesusahan.

"Shibata-san, apakah kau takut kepadaku?."Arima bertanya sambil menyenderkan kepalanya di sebelah tangannya.

Shibata tersentak dari lamunannya dan segera menggelengkan kepalanya dengan keras, ke kiri dan kanan.

"Lalu mengapa kau menghindari melihat ke arahku.."Kata Arima bertanya kembali.

"B-Baru kali ini aku melihat, aura berlimpah, aura yang indah sekaligus mengerikan yang berada pada manusia."kata Mizuki berkata dengan gagap kepada Arima.

"Tenang saja, kau tidak akan tersakiti, hanya dengan aura saja."kata Arima dengan lembutnya tersenyum.

Mizuki memberanikan dirinya untuk melihat ke arah Arima dengan perlahan, lalu mata mereka bertemu.

Arima memiliki bulu mata yang panjang beserta alis yang tipis di kombinasikan dengan mata vertikal berwarna abu-abu gelap.

Mata mereka bertatapan, Mizuki tidak bisa melepaskan pandangannya dari wajah Arima terutama rambutnya yang berwarna putih halus.

"Benar bukan kau tidak akan tersakiti?."Kata Arima dengan ramah.

Mizuki hanya terdiam sambil terhipnotis memandangi Tubuh Arima.

"I-Indahnya-."Kata Mizuki tanpa sadar.

"Mizuki apakau baik-baik saja?!."Erika yang berada di sampingnya merasa khawatir dengan kelakuan temannya tersebut.

Melihatnya Arima hanya tersenyum ramah, dan berkata.

Mizuki segera tersadar dengan lamunannya dan segera meminta maaf kepada Arima, karena Dengan tidak sopan memandangi Arima seperti itu.

Arima tersenyum ramah dan berkata.

"Shibata-san Dunia itu Sangat kejam, tapi juga Dubia itu Indah loh." Kata Arima dengan ramahnya, memandang Mizuki.

______________________________

teman-teman jika kalian ingin membantu saya menulis, dan mensupport. bisa memberikan dukungan\donasi ke link di bawah ini.

https://saweria.co/Davidsohay

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Dan kepada kalian semua...!! terimakasih banyak, karena sudah membaca fan-fic "White Emperor" ini :).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Donasi Saweria.

_

_


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C21
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login