Gadis berambut panjang itu menghela napas panjang sebelum kakinya yang beralaskan high heels itu melangkah menuju tempat yang penuh kelap-kelip lampu dan lagu remix yang berada lima meter di depannya. Begitu ia membuka pintu, sudah terpampang jelas suasana di dalamnya.
Ramai dengan manusia yang sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang berjoget ria, duduk di meja bar sambil minum sampai mabuk, hingga melakukan berhubungan fisik tak senonoh. Itu sudah menjadi hal biasa di tempat seperti ini. Tak jarang orang menyebutnya sebagai markas setan.
"Andini!" panggil seorang gadis yang berpakaian seksi-tak jauh berbeda dengannya.
Gadis itu menoleh kemudian tersenyum saat menemukan Angel, teman satu profesinya melangkah mendekat ke arahnya.
Di club yang telah membesarkan namanya ini, Andini hanya bisa bertahan. Kekejaman sang ayah tiri sudah membuatnya terjebak di tempat terkutuk ini.
"Malam, Angel." Andini tersenyum ramah.