Capítulo 43: Berbalik Menikahi Raja Emas
Editor: Wave Literature
Setelah membujuk Shen Cheng dengan beberapa kata, Bibi Li langsung bergegas kembali ke rumah untuk memasak. Sementara itu, Shen Cheng terus berjalan perlahan di sepanjang jalan. Ia baru saja melewati pertigaan saat sebuah mobil sport merah berhenti di sampingnya. Wajah Ye Mei muncul dari jendela mobil. Ia menurunkan kacamata hitam bermereknya dan bertanya, "Mau pergi ke mana? Biar aku antar."
Jika Shen Cheng tidak salah mengingat, ini mungkin adalah pertemuan keempatnya dengan Ye Mei. Ia dengan tulus hati merasa bahwa Ye Mei adalah segmen besar dalam kehidupannya. Ye Mei selalu tidak sengaja muncul pada saat suasana hatinya berada di titik terendah. "Tidak perlu," jawab Shen Cheng sambil memandang Ye Mei dan tersenyum dengan sangat tidak nyaman.
Ye Mei berpikir bahwa Shen Cheng mungkin malu. Ia kemudian tersenyum dan berkata, "Kita sudah menjadi teman, tapi kamu bahkan tidak memberikanku kesempatan untuk membantumu?"
Karena Ye Mei sudah bicara seperti ini, Shen Cheng merasa tidak enak untuk menolaknya. Ia pun hanya berkata, "Kalau begitu, tolong antar aku ke Jalan Hai Kou nomor 388."
"Baik. Naiklah ke mobil."
Ye Mei membawa mobil selama 8 menit, kemudian berhenti di samping. Ye Mei melepas sabuk pengamanan, menoleh pada Shen Cheng, dan bertanya, "Kamu pergi ke mana? Butuhkah aku temani?"
Shen Cheng menggelengkan kepala, "Tidak perlu. Aku mau bertemu ibu mertuaku…"
Ye Mei sontak mengerutkan kening karena teringat tentang kata-kata yang dibicarakan di bar malam itu. "Bertemu dengan ibu mertuamu? Dia masih belum memaafkanmu soal masalah keguguran?" tanyanya.
Shen Cheng mengangguk pelan, "Hm."
Ye Mei awalnya tidak berencana untuk ikut campur. Namun, pada akhirnya ia masih saja kehilangan kendali, "Dia juga seorang menantu. Mengapa dia tidak bisa setidaknya berbicara dengan masuk akal?"
Shen Cheng menghela napas, "Iya! Pagi-pagi sekali dia menelepon dan menyuruhku datang menandatangani dokumen penceraian."
Ye Mei langsung merasa sedikit marah, "Jika mau cerai, ceraikan saja. Bukan masalah besar. Kamu begitu cantik, tubuhmu juga bagus. Jika kamu berbalik, kamu juga bisa menikahi seorang raja emas. Jika kamu sempat keguguran juga tidak apa-apa. Di masa depan, kamu bisa melahirkan 10 atau 8 kali untuk membuatnya marah!"
Shen Cheng kehilangan kata-kata dan tak membalas apa-apa. Ia hanhya bisa membatin, 10 atau 8? Memangnya babi betina, ya?
Ye Mei selalu berpikir rasional, namun hari ini ia justru kehilangan kendali di depan Shen Cheng. "Ayo, aku temani kamu tanda tangan!"
Shen Cheng menolak, tapi Ye Mei bersikeras untuk mengikutinya pergi.
———
Kedai teh Zhu Hai no. 388 adalah tempat rekreasi kelas atas. Biasanya, semua orang yang datang ke sini sangat kaya.
"Nyonya Mu, dengar-dengar putramu telah kembali dari sekolah di luar negeri. Aku takut dia akan menjadi lebih mampu dari sebelumnya?"
"Iya, aku lihat hanya Mu Bai yang paling baik dari keluarga Mu. Tidak perlu dikatakan lagi bahwa ke depannya pasti dia akan bisa membuka perusahaan besar!"
"Iya, iya….." Melihat beberapa wanita disekitar yang terus menyanjung dirinya, Liang Yinqiu tersenyum, "Kalian ini. Jangan memuji putraku seperti ini."
Erosi usia selama bertahun-tahun selalu menimbulkan jejak yang kejam. Meskipun wajah Liang Yinqiu terlihat anggun dan mewah, bubuk yang mahal itu sepertinya tetap tidak bisa menutupi garis-garis dan kerutan di wajahnya.
"Yang kami katakan itu kenyataan. Anakmu benar-benar sangat berbakat, sudah bisa bertahan sendiri di usia muda."
"Setelah bertahun-tahun mengasah kemampuan, mungkin dia akan menjadi orang hebat di Ibukota kita..."
"Setelah semua itu menjadi kenyataan, Nyonya Mu harus menjaga kami dan membantu dengan menyebut nama keluarga kami…"
Beberapa wanita itu bicara semakin melebih-lebihkan, seakan sangat ingin mengangkat Liang Yinqiu ke langit. Tidak jauh dari sana, sebuah niat jahil melintas di mata Shen Cheng. Ye Mei mengikuti arah pandangan Shen Cheng hingga matanya tertuju pada Liang Yinqiu. Ia merasa bahwa wanita itu sedikit akrab, namun ia juga tidak bisa mengingatnya meskipun telah berpikir lama. Beberapa wanita kaya yang bersenang-senang dan mengobrol di sana segera menjadi diam ketika tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampiri mereka.
-- Presente
recebido