Alvan mengernyitkan keningnya saat panggilannya tidak kunjung diterima oleh Clemira.
"Ini Clemira kenapa gak angkat telepon gue ya? Apa dia sedang tidak memegang ponselnya?" gumam Alvan.
"Gue coba kirim pesan aja deh ke dia supaya nanti dia baca," gumam Alvan.
Alvan lalu mengirimkan pesan ke nomor Clemira.
........
Satu tangan Rizan terkepal dengan sangat kuat setelah Clemira mengucapkan kalimat tersebut.
"Shit! Gue bukan cowok pengecut, sialan!" umpat Rizan.
Tring!
Tring!
Sebuah notifikasi masuk ke handphone Clemira membuat Rizan kembali penasaran.
"Kembalikan!" teriak Clemira lagi.
"Gue akan kembalikan. Tapi setelah gue lihat isi pesan dari cowok lo ini," ucap Rizan.
Clemira menatap Rizan dengan tatapan emosi.
Rizan lalu dengan santainya membuka pesan yang masuk tersebut.
[Sayang, kamu udah makan?]
[Nanti kalau kamu sudah mau pulang, kabari abang ya.]
'Lebay banget sih pacarnya. Bucin!' umpat Rizan di dalam hatinya.
Rizan lalu mengembalikan ponsel Clemira.
"Lebay banget tuh pacar lo. Pergi deh lo dari ruangan gue!" ucap Rizan dengan emosi.
Clemira lalu mengambil ponselnya dan segera ke luar dari ruangan tersebut sebelum nantinya Rizan berubah pikiran.
Brak!
Rizan menggebrak mejanya setelah Clemira beranjak dari ruangannya.
"Gue heran, kenapa coba ada gitu cowok yang mau pacaran sama cewek kayak dia? Gimana coba caranya? Gak habis pikir gue," gumam Rizan.
......
Clemira akhirnya dapat bernafas lega setelah ia berhasil pergi dari Rizan.
"Huft alhamdulillah. Untung aja aku bisa ke luar dari ruangan dia," gumam Clemira.
Bruk!
Akibat jalan terburu-buru, Clemira tidak sengaja menabrak seseorang hingga membuat dirinya jatuh terduduk.
"Aduh," ringis Clemira.
.......
Liora benar-benar cemas saat ini. Dia masih saja kepikiran Clemira.
Liora duduk dengan gelisah di kursinya. Ia menggigit bibir bawahnya.
"Duh Clemira gimana ya? Aku takut banget kalau sampai terjadi sesuatu yang buruk sama dia. Gimana kalau dia sampai diapa-apain sama kak Rizan? Ya Allah lindungilah Clemira. Liora mohon," gumam Liora.
.......
Sauqi, Ryan dan Fano bangkit dari posisi duduk mereka.
"Cabut lah yuk. Sebentar lagi lanjut MPLS," ucap Sauqi.
Mereka pun mengangguk lalu beranjak dari kantin.
"Ke ruangan OSIS atau ke kelas nih qi?" tanya Fano.
"OSIS lah. Si kutub pasti di sana," ucap Sauqi.
"Lo gak bawain makanan untuk sahabat lo itu?" tanya Ryan.
"Enggak lah. Dia kan kalau mau pesan dulu ke gue. Sekolah juga punya bapaknya, gampang sih dia." ucap Sauqi.
Ryan dan Fano pun mengangguk.
"Iya juga ya," ucap Fano.
.......
"Sorry sorry. Aduh," ucap lelaki yang ditabrak oleh Clemira.
Lelaki tersebut lalu mengulurkan tangannya pada Clemira.
"Gue bantu," ucapnya.
Clemira pun menerima uluran tangan tersebut.
"Thanks. Gue yang salah karena udah tabrak lo. Maaf ya," ucap Clemira.
Lelaki tersebut pun tersenyum lalu mengangguk. Tatapan mereka pun bertemu dan keduanya saling memandang.
'Cantik.' ucap lelaki tersebut di dalam hatinya.
'Ganteng banget. Kelihatannya dia juga cowok yang baik. Gak kayak si sombong itu.' ucap Clemira di dalam hatinya.
Lelaki tersebut pun mengangguk.
"Gak apa-apa. Lo gak apa-apa kan?" tanya lelaki tersebut.
Clemira pun mengangguk. Ia lalu menatap simbol angkatan yang terdapat di baju lelaki tersebut.
'Buset! Abang kelas. Anak kelas dua belas.' ucap Clemira di dalam hatinya dengan terkejut.
"Maaf bang. Saya gak tahu kalau abang anak kelas dua belas," ucap Clemira.
Lelaki tersebut pun mengangguk.
"Oh iya gak apa-apa kok. Lain kali kamu hati-hati. Saya permisi," ucap lelaki tersebut.
'Udah ganteng, baik pula. Masya Allah.' ucap Clemira di dalam hatinya.
Clemira lalu lanjut berjalan menuju ke ruang kelasnya.
.....
Sauqi membuka pintu ruang OSIS dan memasuki ruang OSIS tersebut bersama Ryan dan juga Fano.
Mereka menemukan Rizan yang sedang duduk di kursinya dengan satu tangan yang sedang memijit pelipisnya.
"Kenapa lo? Tuh cewek mana Zan?" tanya Sauqi.
"Pergi." ucap Rizan singkat.
"Lo apain aja dia tadi? Lo gak macam-macam kan sama tuh cewek?" tanya Sauqi.
Rizan mengangkat kepalanya dan menatap tajam Sauqi.
"Gak usah gila! Gue juga masih ada pikiran. Bokap juga pasti bakalan ngebunuh gue kalau gue sampai macam-macam sama tuh cewek. Pikiran lo tuh difilter. Jangan ngeres!" ucap Rizan dengan emosi.
"Ya maaf. Gue kan cuma tanya. Siapa tahu kan lo khilaf karena dia tuh cantik banget," ucap Sauqi.
"Bacot lo!" ucap Rizan dengan emosi lalu pergi ke kamar mandi.
Sauqi, Ryan dan Fano saling pandang lalu mengendikkan bahu mereka.
......
Clemira memasuki kelasnya dan duduk di sebelah Liora.
"Cle? Ya Allah Cle akhirnya kamu kembali juga ke kelas ini dengan selamat. Aku senang banget. Kamu gak diapa-apain kan sama tuh ketos?" tanya Liora.
Clemira menggeleng.
"Enggak lah. Mana berani dia," ucap Clemira.
Liora pun bernafas lega.
"Huh alhamudlillah deh kalau gitu. Syukurlah aku senang dengarnya. Cle, kamu belum makan siang pastinya? Ini tadi aku beli roti untuk kamu. Untuk mengganjal perut kamu. Tadinya aku mau beli nasi goreng atau yang lain cuma ribet. Jadinya roti aja deh. Gak apa-apa kan Cle?" tanya Liora.
Clemira pun tersenyum lalu mengangguk.
"Iya gak apa-apa kok ra. By the way makasih banyak ya karena lo udah peduli sama gue. Pakai segala beliin gue roti padahal kita baru aja temenan," ucap Clemira.
"Di sini kan aku gak punya teman selain kamu Cle. Jadi gak salah kan kalau aku baik sama kamu? Lagi pula kamu juga baik sama aku," ucap Liora.
Clemira tersenyum lalu mengangguk.
"Iya ra. Makasih banyak ya. Lo baik deh," ucap Clemira.
Liora pun tersenyum lalu mengangguk.
"Iya sama-sama Cle," ucap Liora.
Clemira lalu mulai memakan roti tersebut. Saat dirinya sedang memakan roti tersebut, tiba-tiba saja ia teringat akan Alvan.
'Tadi kan bang Alvan hubungi gue. Dia juga kayaknya kirim pesan deh ke gue. Gue cek dulu deh.' ucap Clemira di dalam hatinya.
Clemira lalu mengambil ponselnya dan memeriksa pesan dari Alvan.
'Untung aja gak lupa.' ucap Clemira di dalam hatinya.
Ia lalu membalas pesan dari Alvan.
[Iya bang Cle udah makan kok. Abang udah juga kan?]
[Cle kayaknya pulang jam dua deh bang.]
Send.
......
Tring!
Alvan akhirnya menerima balasan pesan dari Clemira setelah dirinya menunggu begitu lama.
"Akhirnya dibales juga," gumam Alvan.
Ia lalu segera membuka balasan pesan dari Clemira.
[Udah kok dik. Abang udah makan. Ya udah nanti abang suruh Adnan untuk menjemput kamu di jam dua ya. Kamu jangan ke mana-mana. Kalau ada apa-apa langsung kabari abang.]
Send.
Alvan lalu mengirimkan balasan pesan tersebut.
"Semoga Clemira selalu baik-baik saja," gumam Alvan.
.......
Thank You for reading❤️
Tambahkan cerita ini ke perpustakaan, berikan powerstone, hadiah dan berikan review terbaik❤️