Baixar aplicativo
2.12% ueueue / Chapter 1: accident#1
ueueue ueueue original

ueueue

Autor: MaxOfDarkSide

© WebNovel

Capítulo 1: accident#1

Halo semua. Fyi untuk pemeran utama disini aku pake Max nya bukan artis thailand ya dan dia cowok, ini aku buat karakter sendiri. Terus juga Ben kakaknya Max itu namanya Benjamin Brasier, pemeran 2moon2 yang jadi Phana, oke na??

_________________________________________

"Bused ini si dua lenong ngapa tidur disini dah?" Gumam Tay saat melewati tenda kecil yang ada di dormitory, dan menemukan dua pasang kaki yang familiar.

Itu papii sama mamii.

"Biarin aja, si gun masuk angin itu minta dikelonin ayang beb" kata New lalu berjalan melewati nya.

Tay menggeleng pasrah, lalu melanjutkan perjalanannya menuju dapur untuk mencari cemilan.

"AIIYAAAHHH!!" Tiba tiba saja teriakan itu datang membuat Tay tersentak kaget saat mendengar teriakan ini, begitu juga dengan gun yang terusik dari tidurnya dan dengan sigap off menenangkannya kembali.

"Papii~~"

"Ssh, ssh, bobo lagi. Ulah anak kamu itu bii..." ucap off sambil memeluk gun lagi.

"Yaampon jantung gue..." ucap Tay seraya mengelus dadanya.

"ANJROT BENGEK FIRST KEJENGKANG!!" Seru ngakak dari yang lainnya.

"Sapa si yang berisik?" Tanya New yang melongokkan kepalanya dari ruang game. Tay menggeleng tak tahu, lalu beranjak pergi ke depan untuk melihat siapa yang berteriak tadi.

"OH SIANG PAKDE TAY!!" Tay menghela napas. Ternyata pelaku teriakan itu adalah anak dari dua lenong di tenda tadi, Chimmon.

Dan juga ada anak anak lain yang baru saja pulang sekolah, termasuk Sing yang berteriak juga tadi.

"Jan berisik chim, si mami lagi sakit tuh, bantuin papi jaga mami sana!" Chimmon terkejut mendengar apa kata Tay. Mami tercintanya sakit?

"Serius?? Oh mami ku sayang~ dimana dirimu wahai mamiku tercinta~?" Ujarnya lalu berlari menghampiri tenda kecil itu dan ikut bergabung memeluk sang mami yang sakit.

Sedangkan purim yang tadinya memerhatikan Chimmon seperti biasa, memandang Tay dengan penuh lelah.

"Napa lagi dah muka lu maspur?" Tanya nya. Purim menggeleng.

"Kagaaa..."

"Nada nada lu kek gini nih dah pasti si chim buat ulah kan?" Purim mengangguk santai.

"Iya emang, untung sayang bang"

"Elu juga Sing, ngapa cengengesan?"

"Ehehe, kaga apa apa bang. Cabut dulu yak bang mau boker!!"

Tay menggeleng kecil, lalu memutuskan untuk meninggalkan purim dan memilih ikut bermain game dengan sang istri tercinta, Newwie.

"Yah, Frank sama Nanon di mana? Kok belom pulang ngampus sih?" Tanya New pada Tay.

"Kaga tau, keknya mereka nongki dulu ama pacar" jawabnya. New menghela napas, game yang ia mainkan kalah. Ia lalu menatap Tay yang sedang menyemili snack dan memintanya.

"Laper yah, makan kuy"

"Gak mau makan disini?" New menggeleng melas. Ia lalu melendot pada Tay dan mengunyah snacknya dengan kesal.

"Nunggu si podd sama Plan balik lamaaa, udah ayo cari makan di luar ajaaa" Tay menggangguk.

"Yaudah ayo"

Sementara yang lain asik berkegiatan di dormitory, beda dengan geng muda mudi yang asik dengan pacar mereka di mall.

" Plan, kata purim dah pada minggat gak jadi makan di dormitory" lapor Peak pada Plan yang sedang mengobrol dengan Mean.

"Yauda kalo kaga jadi, gue juga mo maen ama pacar gue, bye!!" Jawab Plan lalu menarik Mean untuk bersenang senang di sana.

"E bused tu dua orang..." gumam Peak kesal. Seseorang yang ada di sampingnya pun tertawa kalem dan merangkulnya.

"Biarin aja lah yang, lagian kita juga harus seneng seneng disini. Emang gak pusing abis ujian tadi? Hm?" Peak menyengir, lalu beralih memeluk erat kekasihnya itu dan tertawa kecil.

"Ya pusiing lah, mana gurunya galak beut, gak bisa nyontek kamu kan jadinya" eluhnya pada seseorang itu, panggil saja Boom.

"Aih, dasar" Boom mencubit hidung Peak membuatnya tertawa.

"Rasanya seperti anda menjadi ironmen ges, melihat keuwuan BoomPeak disana" ujar Ohm yang diangguki Perth. Keduanya memang jomblo walaupun ada yang sering menemaninya pergi.

" beda lagi sama ntu yang disana yang lagi suap suapan, euyy rasanya nyuut banget" hiperbola Ohm sambil menunjuk pasangan PromBenz yang sedang duduk di cafe.

"Bah, sabar gue mah. Ditinggal mantan kawin, sendiri menjomblo dan jodoh tak kunjung datang" sambung Perth. Keduanya asik menatap para pasangan di sekitarnya, hingga tak sadar ada dua orang yang menatapnya juga dari jauh.

Yang satu adalah lelaki berstatus omega uke, dan satunya lagi lelaki berstatus alpha seme.

Mereka adalah Fiat dan Max. Omega dan alpha itu sedang tertawa cekikikan

Disana.

" lu tengok yat, se sutris apa mereka disana" ucap Max sambil menunjuk Ohm dan Perth.

Fiat mengangguk. Lalu ia menunjuk Max dengan santai.

"Yang ini juga ngenes banget kaga ada pacar, hihihi" Max memandangnya datar.

"Untung lu uke yat, kaga jadi gue pukul dah" ucapnya.

Keduanya pun menghampiri Ohm dan Perth lalu berusaha mengagetkan nya dari belakang.

"HHAAA!!!"

"ANJIM//ANJIM!!"

Fiat dan Max tertawa kencang melihat keduanya terkejut, hingga hampir terjatuh sangking bersemangatnya mereka tertawa.

"Oalah anjim ni manusia dua, sini gue lempar lu ke lante dasar!!" Ucap Ohm lalu ingin mendekati mereka. Perth menggeleng pasrah menghadapinya.

"Sabar sabar, jan emosi. Kuylah karna cuma kita berempat yang ga ada pacar, mending kita pulang ke dormitory, kebelet boker gue" ajak Max.

Kalau baginda sudah berpesan, apakah bisa ditolak? Oh tidak.

"Yauda iya, gue ngikut mobil lu ya Max? Ya? Ya?" Ujar Ohm.

"Lu mau duduk di atep? Gue dah sama piyat, lu sama Perth ajalah" ucap Max. Ohm mengerucut sebal, lalu memandang Fiat.

"Yat gue sama Max ya? Gue kalo sama Perth mau mati gue, dia nyetir ngebutnya ngajak ketemu malaikat, lu mau ya??" Fiat mengangguk pasrah.

"Gue lagi yang salah" gumam Perth.

"Iya iyaa, dah lu sana ama Max, gue ama Perth ae"

Setuju Fiat. Mengingat bahwa Max dan Perth membawa kendaraan dengan kabin yang hanya cukup untuk 2 orang.  Apalagi Max membawa mobil dengan hati hati, berbeda dengan Perth yang mengemudi dengan cepat. jadi kali ini Ohm yang akan bersamanya.

Keempatnya pun segera menuju parkiran setelah membeli beberapa minuman untuk di jalan.

"Dah lu modif lagi Max astaga..." kaget Ohm begitu melihat mobil Max sudah berbeda dari yang sebelumnya.

Awalnya pelk ban nya berwarna biru, tetapi Max menggantinya dengan warna hitam. Jadi keseluruhan mobil itu hanya berwarna hitam dan putih dengan ungu sebagai warna system nya.

"Hooh, bosen gue pakek warna biru terus. Udah ah kuy" jawab Max lalu masuk ke mobil diikuti Ohm.

" emang dasarnya orang tajir, berasa kek ngupil ae mo modif mobil, secuil" gurutu Ohm.

" iyain ae dah, gak gue tebengin mampus lu jalan kaki"

"Ampun suhu"

Keduanya pun melaju menuju dormitory yang jaraknya lumayan jauh dari mall tadi.

Sepanjang perjalanan, Ohm sibuk dengan gamenya sementara Max sibuk menggerutu sendiri karena jalanan yang macet padahal ini bukan di jakarta.

Ciri ciri lelaki seme berjiwa beta.wkwk.g

"Anjir ni mobil depan kaga bisa sabar apa yak, ntar lu nyundul mobil depan marah marah..."

"Nah kan nah kan!! Huuu, dasar gak sabaran, gue balap ah" ia tersenyum, lalu menekan pedal gas dan mulai melaju untuk menyalip mobil yang ia sumpah serapahi dari tadi.

"Max Max santuy, jan ngebut ngebut, jan bikin gue mabok ya Max" tahan Ohm saat melirik speedometer yang menunjukkan kecepatan mobil Max mencapai 110 km/jam.

"Iya iya aelah"

"Btw jul, gue mau maen ke rumah kak Pim, lu mau ikut?" Tawar Max. Mengingat adik dari mamii itu meneleponnya untuk datang ke rumah entah karena apa.

"Kagak ah, lu sama siapa kesana?"

" hmm, sama siapa yaa..."

"Yg lain pada gak mau emang lu ajakin?" Max menggeleng.

"Pada mau kencan, mau istirahat juga katanya" Ohm mengangguk kecil, lalu meletakkan ponselnya di dashboard dan menatap jalanan.

"Oh, gue sama ayang beb aja apa ya?" Tanya Max. Ohm mengernyit bingung, siapa itu?

"Sejak kapan lu punya pacar anjeeer???!" Hebohnya.

Max cengengesan. Ia membayangkan wajah itu lalu tersenyum lebar.

"si bang peng, gue pen sama dia aja ah. Lagian dia juga libur kerja kan ya, hihihi"

"Astaga, gue kira sapa. Sama bang ryan rupanya. LU MIKIR ANJIM DIA SEME ALPHA!! LU MAU HOMOAN KASAR AMA DIA??" Tanya Ohm heran. Max cengengesan.

"Heheheeh, kesian bang Inn cuy, jadi pengen ambil bang Inn aja gue, hihihi"

"Sia teh goblok" Ohm memandangnya datar.

"Bodo ah, mana ada yg mau nemenin jomblo cem gue"

" sedi banget idup lu" ejek Ohm. Max menatapnya datar, lalu tertawa.

" namanya juga gue,awoakwok"

"Yaelah, mending ama yang lain gitu siapaaa aja di kampus ato dimana kek" saran Ohm.

Max tidak mungkin melakukannya, jadi ia menggeleng.

"Loh kenapa?" Bingung Ohm.

"Bang Bras gak bolehin, pokoknya harus dari circle aja kalo mau cari pacar"

"Kalo gitu sama gue aja" saran Ohm.

Max terdiam.

"Lu mau homoan kasar ama gue?"

_________________________________________


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C1
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login