```
Bara berlari penuh semangat menuju lereng bukit tempat Morpheus menunggunya. Ia merasa senang karena hari ini dia bisa keluar daripada hanya tinggal di dalam istana. Sekarang, setelah ia memikirkannya, sejak ia kembali dari Ronan setelah diberi kewarganegaraan oleh dewan, ia belum bisa melangkah keluar lagi.
Ia berdiri di depan pria bersayap dengan mata yang berbinar. "Apakah kita akan segera pergi? Kemana kita akan pergi?"
Morpheus menatapnya sejenak, merasa terhibur sekaligus terganggu melihat betapa sangat ia mempercayainya. Dia tidak pernah berpikir dua kali sebelum mengatakan ya untuk pergi bersamanya.
'Apakah dia begitu naif sehingga mempercayai setiap orang yang menunjukkan kebaikan padanya? Meski ia mengenal saya, mengapa ia percaya saya sebanyak ini? Apakah karena saya memanggilnya teman? Apakah menjadi teman itu sangat spesial baginya?'
"Morph?" dia memanggil, melihat dia tidak menjawab. Dia sama sekali tidak menyadari mengapa dia mendekatinya di tempat pertama.