Capítulo 533: Kondisi Xi Mubai

Editor: Atlas Studios

Melalui serak suaranya sendiri, Xia Zhi memaksakan senyum dan menghibur, "Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja."

Namun, dia lupa sedang berbicara dengan Xinghe; dia bisa melihat melalui senyum palsunya dengan mudah.

Mata Xinghe berubah pucat, seperti jiwanya telah meninggalkan tubuhnya; dia hampir putus. Xia Zhi merasakan perubahan dalam dirinya dan bingung. "Kak, jangan sedih; aku benar-benar tidak terlalu yakin tentang kondisi Xi Mubai! Setelah kau merasa lebih baik, kita akan pergi mengunjunginya. Jangan terlalu memikirkan ini; itu tidak seburuk yang kau pikirkan!"

Yang mengejutkannya, Xinghe mengangguk patuh. Xia Zhi terkesima. "Kak, kau percaya padaku?"

"Ya, sekarang ceritakan apa yang terjadi …" Xinghe membuka mulutnya dengan lemah untuk mengatakan. Xia Zhi takut bahwa dia akan gelisah dengan cerita detailnya, jadi Xia Zhi hanya menggambarkannya secara garis besarnya.

"Ledakan mobil membuat kau dan Saudara Xi terbang. Ada wanita lain di dalam mobil. Ledakan itu tampaknya paling dekat dengannya; dia meninggal di tempat. Itulah yang terjadi, mengenai asal mula bom, polisi masih mencari ke dalamnya. "

Asal usul bom?

Wajah jujur Lin Xuan muncul di pikiran Xinghe dan kebencian seperti membara membakar hatinya. Itu akan terus membakar dia sampai dia melunasi hutang ini!

Namun, Xinghe tidak menunjukkan perubahan emosi kepada Xia Zhi. Setelah Xia Zhi selesai, Xinghe bertanya, "Bantu aku."

"Kak, apa yang akan kau lakukan?"

Xinghe menatapnya dan berkata dengan penuh tekad, "Bawa aku untuk melihat jasad Xi Mubai."

Mata Xia Zhi melebar. Bagaimana … bagaimana dia tahu?

—-

Xia Zhi mungkin telah membahas topik itu, tetapi Xinghe tahu bahwa Mubai mengorbankan dirinya untuk menyelamatkannya. Selain luka bakar kecil dan kelelahan umum, tubuhnya baik-baik saja. Namun, semakin ringan lukanya, semakin besar rasa sakitnya.

Siapa yang memberi kau hak untuk memutuskan hidup atau matiku? Siapa?

Selain kemarahan, Xinghe merasakan kesedihan yang luar biasa. Sebenarnya, ini adalah yang paling menyedihkan yang pernah dia alami, bahkan melebihi kesedihan yang dia rasakan setelah pesawat mereka meledak di Negara Y.

Kali ini, kesedihan merobek wajahnya. Kesedihan itu sangat menyelimutinya dan sangat jelas sehingga dia bahkan tidak bisa menggunakan energi untuk menangis. Untuk pertama kalinya, Xinghe memahami arti 'keputusasaan adalah kesedihan terbesar'.

Dia benar-benar bingung ketika dia didorong dari kamarnya ke gedung percobaan medis Lu Qi.

Dia akhirnya tersadar ketika Lu Qi mendekatinya dan bertanya dengan sungguh-sungguh, "Kau benar-benar ingin melakukan ini?"

Xinghe mengangguk pelan, "Ya."

Lu Qi berjongkok agar sesuai dengan ketinggian duduknya karena dia di kursi roda. Dia menyarankan, "Kau masih belum pulih. Aku pikir tidak bijaksana untuk melihat dia."

"Bawa aku kepadanya," kata Xinghe; kata-katanya singkat tetapi sedih.

"… Baiklah, tetapi kau harus mempersiapkan dirimu," kata Lu Qi, tetapi dia juga telah menyiapkan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk berjaga-jaga. Jika sesuatu terjadi pada Xinghe, dia akan siap dengan kotak pertolongan pertama.

Lu Qi secara pribadi mendorong Xinghe ke dalam lift.

Lift terbuka ke ruang bawah tanah besar yang stabil secara struktural. Lalu dia mendorongnya ke laboratorium.

Ketika mereka masuk, Xinghe melihat Mubai berbaring di dalam sebuah wadah kaca kedap udara yang persegi panjang, transparan.

comentário 101 comentário

Votar

ENVIAR PRESENTE

next chapter

Load failed, please RETRY