ELLE'S POV
Kepingan memori itu kembali muncul ketika aku memasuki ruangan itu. Sakit, perih, dan hancur. Semua perasaan itu mengambil alih diri ku. Aku terduduk di lantai, memeluk ke dua kaki ku. Perlahan tapi pasti perasaan itu seakan – akan tumpah memenuhi diri ku. Aku berusaha begitu keras menggigit bibir bawah ku. Aku berusaha begitu keras agar Pak Jim tidak dapat mendengar tangisan ku. Aku terus menggigit bibir bawah ku hingga titik di mana aku dapat merasakan bahwa bibir itu berdarah. Tapi rasa sakit nya tidak dapat menandingi rasa sakit yang ada di dalam dada ini.
Dada ini terasa begitu sesak. Rasa sakit di dalam dada ini benar – benar tidak tertahankan. Seolah – olah hati ini di tusuk dengan belati yang begitu tajam. Aku berusaha untuk bangkit. Namun baru satu langkah saja yang ku ambil, rasa sakit itu menjalar ke sekujur tubuh ku. Aku terus berusaha sampai akhir nya aku mencapai bath tub.