Baixar aplicativo
83.33% The Oldest Land / Chapter 75: Akhir Ujian

Capítulo 75: Akhir Ujian

Memikirkan semuanya tampak selalu menjadi misteri, adi mengesampingkan itu semua, kemudian ia berpikir untuk keluar dari dunia itu, dan seketika ia keluar, dan mengehla nafas lagi betapa ajaibnya itu semua, mengingat ia merindukan denok istrinya ia kembali memusatkan pikirannya sdan seketika ia muncul di dalam ruang zamrud tempat denok menunggungya

Saat adi masuk ke dalam ruang, denok yang baru saja merapikah barang-barang mereka di bangunan vila berlantai 2, kaget dengan kemunculan tiba-tiba dari adi

Denok tampak bertanya-tanya kenapa suaminya, kembali secepat ini, bukan kah adi akan menghadiri ujian untuk warisan nya lantas kenapa ia kembali begitu cepat, bahkan ia belum mempersiapkan makan siang untuk mereka

""Mas, kenapa kamu cepat sekali kembalinya? Bukan kah kamu akan ikut ujian?"" denok bertanya dengan ekspresi bingung

""Sudah sayang, mas sudah menyelesaikan semua tesnya, kini kita ahirnya bisa bernafas lega untuk melanjutkan perjalanan kita dengan nyaman, dan ada lagi satu kartu truf yang kini kita miliki" berkata adi dengan wajah yang bersemangat

""kok bisa?, bukannya mas baru aja ujian, dan rasanya belum lama mas pergi, denok pikir mas setidak nya butuh 1/ 2 hari untuk menyelesaikan ujian nya"" bertanya sekaligus menjelaskan kepada adi

"ya kalo itu dalam keadaan umum, tapi kali ini karena ada alasan khusus jadi bisa lebih cepat"" berkata adi sambil memeluk denok, saat memeluk denok adi bisa mencium baru harum dari tubuh denok, seketika itu nafsunya yang telah lama hilang terbakar, seakan kini telah membara

Denok yang awalnya senang di peluk adi, menjadi malu karena merasa perubahan pada bagian tubuh adi "" mas kamu"" sebelum denok bisa meneruskan kata katanya mulutnya telah di segel oleh mulut adi

Tampa banyak bertanya denok melayani dengan penuh hasrat, sampai mereka berpisah, dan denok melihat mata adi yang penuh nafsu, dia tahu dirinya tidak bisa lepas kali ini, dan di hanya berkata malu kepada adi, "" di kamar saja mas, denok malu""

Seperti sikring, suara denok membangunkan magma nafsu yang ada di tubuh adi, dengan penuh kekuatan adi mneggendong denok menuju kamar, dan setelah beberapa saat terdengar suara, robekan baju dan jeritan dari denok dengan suara yang menawan

Hingga sore keduanya asik melampiaskan hasrat mereka berdua, hingga akhirnya terdengar suara denok yang lirih, "" masssssss denok ga kkuat, huft....huftttt""

Adi yang mendengar suara denok tersenyu puas dengan perkataan denok, sebagai lelaki dia mampu membuat pasangannya puas secara alami dia bangga, "" ia sayang, mas juga udah puas ko, kamu mainya kali ini luar biasa"" berkata adi dengan senyum kemenangan dan kemudian mencium denok yang kini berbaring lelah di sampingnya, dengan keringat yang telkah membasahi sekujur tubuhnya

Denok yang mendengar balasan adi, hanya tersenyum kecil dan memejamkan matanya, seakan tidak kuat membalas perkataan adi, tak lama kemuadian keduanya berpelukan dan tertidur karena lelah

Hingga waktu beralih sore baru keduannya, mulai bangun dari tidur mereka dan mandi bareng untuk membersihkan sisa- sisa dari pertempuran yang telah mereka lakukan

Berbaring untuk semantara waktu di atas kasur, adi menceritakan semua pengalaman yang ia lalui selam ia menjalani ujian, denok yang mendengarkan cerita adi, memiliki ekspresi yang kompleks di wajahnya

Ia tidak berharap bahwa suaminya akan mengalami begitu banyak ujian, terlebih beberapa ujian mengancam nyawanya, memikirkan hal buruk yang mungkin menimpa adi, denok tidak bisa mencengkram tangan adi yang ia genggam dengan kuat, seakan takut kehilangan adi

Apalagi setelah adi menceritakan situasi, dimana ia harus keluar dari ruangan yang gelap, dan butuh banyak keajaiban untuk dapat bertahan dan keluar dari dalam, agar ia mampu lolos dan kembali kepelukannya

Memikirkan adi yang tidak memiliki konsep waktu, dan bahkan menghabiskan waktu yang lama, sendiri disana memecahkan semua masalah yang harus ia hadapi, ia berpikir seandainya ia di possisi adi, apakah ia bisa, ia ragu untuk menjawabnya karena ia sadar akan kemampuan nya, tetapi memikirkan adi yang kini telah kembali di pelukkan nya ia sadar lelaki yang ia pilih adalah lelaki yang tangguh

Kemudian keduanya menuju dapur untuk mempersiapkan masakan malam mereka, meskipun di luar masih terang dan hanya terlihat matahari yang seperti senja

Setelah itu kedunaya meletakan karpet di luar halaman sambil membuat beberapa snack kecil dan minuman untuk menemani sore mereka yang santai, adapun adi yang terlintas di benaknya adalah untuk menghabiskan beberapa hari istirahat di dalam runag

Sambil sesekali menjelajahi ruang, dan mencari tahu rahasia bola bundar yang ada dalam pikirannya, memikirkan beberapa gagasan yang ada di dalam pikirannya adi menjadi bersemnagat untuk mampu menghadapi tantangan masa depan yang menanti mereka di perjalanan.


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C75
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login