Bekas Silver Lining Art
Central Jakarta, Indonesia
Langit mulai gelap, matahari mulai turun ke peraduan. Semburat cahaya oranye kehitaman menghiasi cakrawala yang menjadi bidang pandang Eric. Pria itu berdiri di balkon tempat yang dulu menjadi zona ternyamannya, tanpa beban pikir berlebih, apalagi ketakutan akan kehilangan sesuatu.
Eric merindukan momen-momen itu. Datang menyapa karyawannya di pagi hari, bekerja memimpin rapat, bercanda bersama rekan dan koleganya, dan kembali ke apartemennya di sore hari bersama Tyra. Sekarang, semuanya sudah berubah. Hidupnya terasa jungkir balik, dan Eric mulai merasa tak punya arah, sendirian.
Kedatangan Tyra dan Noah ke tempatnya tadi siang seolah menjadi penegas bahwa Eric bukan lagi seseorang yang memiliki harapan untuk mengembalikan hidupnya yang dulu. Jangankan untuk berharap Tyra akan kembali padanya, membangun Silver Lining Art seperti dulu saja ia tak akan mampu.