Baixar aplicativo
8.24% The Hidden Smile / Chapter 8: Steven #6

Capítulo 8: Steven #6

Steven memandang mereka bingung namun Nadia tetap cuek dan mulai makan. Steven juga ikut makan namun terus memperhatikan gadis di hadapannya.

"Lo kenapa ngeliatin dia kayak gitu? Siapa lo?" tanya Alex yang tiba-tiba sudah bergabung membuat Steven terkejut dan salah tingkah.

" Nggak, gue cuman heran aja, Nadia vegetarian banget, ya? Trus, itu mie ayam punya siapa?" tanya Steven gugup. Ini cowok siapa? Nggak biasanya gue liat dia bareng Nadia. Steven mulai mengingat-ingat.

"Iya. Dia vegetarian banget, dan itu mie ayam punya gue." Jawab Alex santai lalu mulai makan dan diperhatikan oleh Steven.

"Lo siapa?" tanya Alex lagi.

"Gue Steven." Jawabnya singkat lalu berbalik pada Nadia. "Lo nyadar nggak kalo kita sebenarnya sekelas?" tanyanya senang.

Nadia menatap Alex lalu menatap Steven lama kemudian berpikir sebentar. "Nggak peduli." Jawabnya singkat.

Alex tertawa mendengar jawaban Nadia, terutama setelah Steven bertanya dengan ekspresi yang tak tertahankan. Steven merasa kesal dengan respon pemuda di sampingnya itu.

Nadia menjadi tak enak melihat ekspresi Steven. "Emangnya lo ketua kelas sampe gue harus tau?" katanya kemudian.

Steven tersenyum senang mendengar pertanyaan Nadia. "Iya, gue ketua kelas. Nggak apa-apa, mungkin lo aja yang nggak nyadar." Jawabnya ramah.

Alex kembali tertawa mendengar percakapan keduanya. Ini orang bener-bener nggak kenal Nadia. Seneng banget dia ngeladenin Nadia.

"Trus lo siapa?" Steven balik bertanya pada Alex.

"Kenalin! Gue Alex. Anak klub Dancer kelas XII IPS-1." Jawab Alex dengan ekspresi yang dibuat sekeren mungkin.

"Lo dicari Daniel tadi. Kangen katanya." Kata Nadia tiba-tiba. Alex tidak mengacuhkan dan malah melanjutkan makannya.

"Eh lo! Dibilangin tuh sama Nadia. Diperhatiin dong!" protes Steven.

Alex dan Nadia terkejut dengan respon Steven, keduanya langsung saling memandang satu sama lain, lalu menatap pemuda itu dan membuatnya salah tingkah. Nadia segera menghabiskan makanannya dan hendak beranjak pergi.

"Lo mo ke kelas? Bareng gue, yuk!" kata Steven tiba-tiba. Sekali lagi Steven mengejutkan Nadia dan Alex dengan sikapnya.

"Gue nggak suka keliatan pergi bareng lo berdua." Jawab Nadia lalu pergi.

Steven terus memandangnya hingga tak terlihat lagi.

"Lo kenapa ngeliatin kayak gitu? lo punya maksud jahat?" tanya Alex curiga.

"Trus elo apaan? Kenapa tadi pertanyaan gue buat dia elo yang jawab? Kenapa lo nggak ngerespon Nadia kayak semestinya?" tanya Steven nggak mau kalah.

"Karena gue belahan pinangnya. Puas!" jawab Alex menantang lalu pergi.

Steven juga memperhatikan pemuda itu sampai ia menghilang. Pikirannya kembali memutarkan memorinya selama ini. Gambaran Nadia yang tidur di kelas, Nadia yang tidak banyak berekspresi, Nadia yang selalu mendapat peringkat kedua di kelas, Nadia yang selalu baik dalam hal olahraga, Nadia yang dia ketahui ternyata anak adopsi… Pertanyaan Alex kembali terpikirkan olehnya, Lo kenapa ngeliatin kayak gitu? lo punya maksud jahat? Steven hanya tersenyum manis. Karena gue suka sama Nadia…

Alex mengejar Nadia hingga mendapatinya yang malah masuk ke perpustakaan. Nadia dengan santai sibuk berkeliling mencari buku yang sedang ingin dibacanya. Alex mengikutinya sambil terus memperhatikannya. Nadia akhirnya berhenti dan berusaha mengambil buku yang diinginkannya namun buku itu berada jauh di atasnya. Ia bahkan tak bisa menyentuhnya. Alex datang mendekatinya dan tersenyum melihatnya susah payah berjinjit untuk mendapatkan bukunya. Nadia mulai kesal dan hampir menyerah saat Alex mengangkatnya hingga akhirnya ia berhasil mengambil buku itu.

"Lo apaan sih?!" bisik Nadia.

"Bantuin elo." Jawab Alex santai lalu menunjukan buku itu dengan dagunya.

"Ya tapi nggak kayak tadi juga! Bisa aja kan, lo yang ngambilin buat gue. Nggak usah lo pake ngangkat gue segala!"

"karena gue nggak tau buku yang mana. Dari pada gue yang lo suruh-suruh geser kanan-geser kiri, mending lo yang gue angkat aja sekalian biar bisa ngambil sendiri. Lagian lo nggak berat koq." Jawabnya santai lalu tersenyum manis.

Nadia menatapnya malas lalu berjalan melewatinya ke meja penjaga perpustakaan. Gadis itu meminjam buku itu dan segera keluar diikuti oleh Alex.

"Lo kenal sama cowok tadi?" tanya Alex penasaran.

"Hm… Namanya Steven dan dia ketua kelas gue." Jawab Nadia cuek.

"Trus selama ini lo tau kalo dia ada?"

Nadia berpikir sebentar lalu menatapnya. "I'm not sure."

"See?!" Alex entah mengapa merasa puas dengan jawaban Nadia.

"Dia kayaknya seneng banget gitu ngeliat gue. Agak nyeremin sih, tapi yaudahlah. Biarin aja." Kata Nadia akhirnya.

Mereka segera berpisah dan Alex kembali ke kelasnya.


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
Weird_Unicorn Weird_Unicorn

Like it? You may want to add this book to your library!

I tagged this book, so come and support me with a thumbs up, please!

If you have some idea about my story,

please be free to comment it and let me know.

Creation is hard, so cheer me up!

*ps: your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C8
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login