Baixar aplicativo
32.17% The Fleeing Chaos Demon / Chapter 91: Britannia dan Masa Depan

Capítulo 91: Britannia dan Masa Depan

"Sepertinya sekutumu sendiri yang melakukannya. Betapa menyedihkan..."

Mereka bisa melihat desa yang hancur dan terbakar. Bangunan telah berubah menjadi puing-puing, beberapa batu besar menabrak pemukiman, serta terlihat banyak potongan dari serangan senjata tajam.

Meliodas yang melihat itu menjadi marah, tapi juga terdapat kebingungan di wajahnya. Pelaku yang menghancurkan desa belum pergi, mereka dapat melihat rombongannya di sisi lain bukit.

Dan yang membuatnya bingung adalah pelaku penghancuran desa bukanlah kelompok Klan Iblis, tapi kelompok Klan Raksasa dan Klan Peri.

"Apa yang mereka lakukan?!" Dia menggeram marah. Dia lalu berbalik ke Asheel dan yang lainnya, "Aku akan pergi dulu, segera pergilah dari tempat ini!"

Tanpa menunggunya menjawab, dia sudah terbang terlebih dahulu.

Mereka yang tersisa hanya melihat punggungnya dan tidak berniat mengejarnya.

"Haruskah kita pergi?" kata Asheel dengan tidak yakin sebelum melihat sekeliling, pandangannya lalu jatuh ke Merlin, "Ada apa?"

"T-Tidak apa-apa," Merlin segera menjawab. Baru kali ini dia melihat pemandangan pembantaian yang mengerikan. Penduduk desa tertimpa batu dan rumah-rumah dibakar. Dia segera menggelengkan kepalanya dan menjernihkan pikirannya.

Asheel lalu menatap Sera, dengan yang terakhir mengangguk.

"Kalau begitu ayo pergi," Dia memimpin mereka.

Dunia ini masih pada peradaban kuno, dimana tidak ada teknologi canggih manapun. Hanya sedikit permukiman dan kota, tapi dunia ini masihlah hijau karena tidak ada polusi yang mampu merusak lingkungan.

Walaupun deskripsi itu indah, namun keadaannya tidaklah seindah itu. Mereka hidup dibayangi oleh bahaya dimana-mana, manusia tidak berdaya melawan empat ras lain, dan yang bisa dilakukan adalah menjauh dari Perang Suci sebanyak mungkin.

"Kemana kita akan pergi?" tanya Merlin.

"Entahlah, mungkin berkeliling seharian...?" Sera berkata dengan tidak yakin. "Seharusnya pada zaman ini sudah ada beberapa kerajaan manusia, kan?" Dia menatap Merlin.

"Ada beberapa, seperti Belialuin." Merlin menjawab.

"Jadi Merlin-chan dari Belialuin?" tanya Sera sambil menyodok pipinya.

"I-Itu..." Merlin menjadi gugup dan tidak menyangka dia begitu ceroboh, membuat asal usulnya dengan cepat terungkap.

"Yah, aku tidak peduli dari mana kamu berasal. Kamu tetaplah Merlin-chan-ku," Sera mencoba menunjukkan kasih sayang dengan memeluknya.

Dia bahkan tidak tahu apa itu Belialuin, bahkan jika dia tahu kesannya terhadap Merlin tidak akan berubah.

Tiba-tiba suara Asheel terdengar dari samping:

"Dunia ini sangat tidak menyenangkan."

"Kenapa begitu?" Sera memiringkan kepalanya dan Merlin juga melakukan hal yang sama, dengan yang terakhir lebih bingung.

"Tidak ada yang menarik di sini, hanya ada perang yang tidak berarti." Asheel lebih suka pergi ke dunia modern dan mencoba beberapa kuliner. Di dunia ini? Dia sangat meragukan hal seperti itu.

Walaupun perang terdengar sangat cocok untuk Kekacauan sepertinya, tetap saja dia tidak menyukainya. Kedua belah pihak saling memperjuangkan hal yang kabur.

Dunia ini benar-benar sangat cocok untuk menyandang nama Chaos. Ketika dunia dalam keadaan stabil, terjadi perang, ketika dunia tidak stabil, juga terjadi perang.

Dia tidak tahu apakah dunia ini dalam keadaan stabil atau tidak, mengingat bocah Meliodas yang baru saja mereka temui, dia berpikir jika perang suci ini berada dalam keadaan tidak stabil.

Dari deskripsi Meliodas yang baru saja dia baca melalui hubungannya dengan Chaos, dia tahu jika Meliodas adalah mantan pemimpin pasukan perang Klan Iblis, sekaligus mempunyai keberadaan yang sangat berarti di Klan-nya.

Sekarang Meliodas memberontak melawan Klan-nya sendiri, harus ada yang dikorbankan dari pihak Stigma agar terjadi keseimbangan antara empat ras, dan seseorang yang dikorbankan haruslah sama kuatnya dengan Meliodas.

Yah, itu hanyalah informasi yang tertulis dalam catatan Akashic. Dimensi ini tidak mempunyai Kehendak Dimensi, hanya seorang Chaos yang menunggu penciptanya untuk kembali. Untuk itu, Asheel yang pada dasarnya adalah asal usul kekuatan Chaos memiliki otoritas tertinggi di dimensi ini.

Dia dapat berbuat apapun yang dia inginkan di dimensi ini, seperti mengetahui sejarah dan bahkan memengaruhinya, mengintip masa lalu seseorang, menciptakan apapun yang ada di pikirannya, menjadi maha tahu, dan kemampuan maha kuasa lainnya selama masih dalam cakupan Chaos.

Saat Asheel tenggelam dalam pikirannya, sementara itu Merlin bertanya-tanya bagaimana akal sehat pengetahuan kelompok yang bersamanya sangat rendah, seolah-olah mereka bukanlah orang dari dunia ini.

Dia menghela nafas dan berkomentar atas pertanyaan Asheel sebelumnya, "Britannia sudah menjadi medan peperangan dalam beberapa ratus tahun terakhir."

"Britannia?" Asheel tertegun sejenak dan memandang Merlin. Pikirannya kemana-mana dan mencoba mencari latar cerita dunia ini. Dia lalu bertanya, "Apakah ada seorang raja dengan nama Arthur Pendragon?"

"Eh?" Merlin berpikir sejenak sebelum menjawab, "Aku belum pernah mendengar namanya."

"Kalau begitu, Uther Pendragon?" Asheel bertanya lagi.

Merlin masih menggelengkan kepalanya.

Asheel mengangkat alisnya, dia awalnya berspekulasi jika latar dunia ini mengambil referensi dari Legenda Arthurian, tapi tidak ada seseorang dengan nama khas itu. Lagipula, nama gadis didepannya adalah Merlin.

Saat dia melihat melalui catatan Akashic dan mencari nama 'Arthur Pendragon', dia juga tidak menemukan namanya. Dia berpikir apakah akan membuka segel selanjutnya dari catatan Akashic, dan dia memutuskan untuk melakukannya.

Dia memejamkan matanya dan fokus pada hubungan dirinya dengan dimensi ini. Prosesnya cukup mudah karena sejak awal dimensi ini tercipta dari kekuatan Chaos-nya, jadi catatan Akashic haruslah terbuat dari Chaos.

Catatan Akashic adalah ringkasan dari semua peristiwa universal, pikiran, kata, emosi, dan niat yang pernah terjadi di masa lalu, sekarang, atau masa depan dalam hal semua entitas dan bentuk kehidupan, bukan hanya manusia.

Catatan Akashic sendiri mempunyai beberapa segel didalamnya:

Segel pertama memungkinkan pengguna untuk mengetahui sejarah dan segala peristiwa yang pernah terjadi di Alam Semesta.

Segel kedua memungkinkan pengguna untuk melihat apa yang akan terjadi di masa depan, walaupun itu agak buram dan tidak tercakup dalam ringkasan peristiwa.

Segel ketiga memungkinkan pengguna untuk menunjukkan emosi, perasaan, niat, pikiran, dan apa yang telah diucapkan seseorang yang telah tercatat pada catatan Akashic.

Dan seterusnya...

Segera, dia menemukan apa yang dia cari. Seseorang dengan nama 'Arthur Pendragon' akan lahir sekitar 3000 tahun kemudian.

Asheel menghela nafas, "3000 tahun, ya?"

"Ada apa dengan 3000 tahun kemudian?" Merlin dan Ophis memiringkan kepalanya dengan bingung.

"3000 tahun kemudian, Raja Kekacauan akan terlahir dari ketidakseimbangan antar Dua Dewa di dunia ini. Peristiwa itu akan mengguncang seluruh dunia, dengan segala fenomena aneh menyambut kedatangannya. Lahirnya seorang Raja akan memimpin Britannia ke ketinggian yang baru. Raja itu memiliki nama ... Arthur Pendragon!"

Asheel mengucapkan omong kosong yang membuat mata Merlin berbinar. Sementara dia mengatakan omong kosong, pikirannya juga menulis apa yang baru saja dia katakan ke catatan Akashic, yang berarti kejadian itu benar-benar akan terjadi di masa depan.

Sera memutar matanya setelah mendengar hal itu, dia lalu menyadari jika sebagian fokus Asheel sedang berada di tempat lain.

'Orang ini...' Dia tidak bisa berkata-kata karena tahu jika Asheel telah menulis omong kosong itu di catatan Akashic.

"Apa yang akan terjadi pada Arthur Pendragon?" Merlin bertanya dengan semangat yang terlihat di matanya, dia seperti sedang diceritakan sebuah dongeng.

"Arthur Pendragon adalah kunci sekaligus pemegang kekuatan terkuat di dunia ini. Dia membawa pedang dengan semua roh pahlawan pemberani yang meresap ke dalam jiwanya. Dialah yang berdiri di atas semua manusia, dialah Raja Sejati!"

Wajahnya sangat lurus saat mulutnya terus mengeluarkan omong kosong dengan pikirannya menuliskan apa yang baru saja dia ucapkan ke catatan Akashic.

Dia melanjutkan, "Raja Kekacauan lahir dari ketidakseimbangan. Hal itu juga yang membuatnya menjadi kunci dari terbangunnya Chaos sejati. Arthur Pendragon akan menyerap semua kekuatan Chaos yang tersisa di dunia ini ke dalam tubuhnya, yang pada akhirnya akan membawanya ke puncak kemanusiaan."

BAM!

Saat Merlin terus mendengarkan dengan senyuman yang terpampang di wajahnya, sebuah ledakan keras terdengar oleh mereka yang membuatnya cemberut.

Mereka menyadari jika suara itu berasal dari ledakan petir. Awan tiba-tiba menjadi gelap dan membentuk pusaran. Kilat kuning menjalar seperti akar di awan hitam.

Terdengar suara ledakan dimana-mana. Itu tidak hanya satu tempat, melainkan seluruh Britannia!

Bencana alam terjadi di semua tempat. Angin topan, tsunami, gempa bumi, gempa ruang, gunung berapi, dan banyak lagi.

Seluruh Britannia berada dalam kekacauan!

Itu baru terjadi selama satu menit, tetapi mereka semua tertegun selama itu.

Sera langsung melototi Asheel, "Apakah aura-mu keluar lagi ?!"

Asheel yang juga sedikit tertegun segera menggelengkan kepalanya, "Tidak, itu bukan aku. Keberadaanku sangat disambut di dimensi ini. Aura-ku bahkan tidak akan memengaruhi apapun di tempat ini.

Sera juga menyadari hal itu, "Kalau begitu..."

Pandangan mereka berdua jatuh pada Ophis.

"Britannia menolak keberadaan Ophis-chan!"


next chapter
Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C91
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login