Luka-luka di tubuh Namara membaik dalam waktu satu malam. Itu semua berkat salep obat yang Eros berikan. Tampaknya itu barang yang cukup bernilai.
Pada hari berikutnya Namara merasa tubuhnya menjadi lebih segar. Dia melihat ke sekeliling dan tidak menemukan siapa-siapa. Akhirnya dia bangkit dan melangkah keluar.
Pasukan Eros sudah bersiap untuk pelatihan. Mereka benar-benar sangat rajin dan bersemangat. Melihat hal ini membuat Namara ikut merasa semangat juga.
Dia meregangkan otot-ototnya. Semalam dia tidur seperti orang pingsan. Mungkin karena terlalu kelelahan. Sekarang tubuhnya sudah kembali segar dan siap untuk kembali berlatih.
"Nona ...." Viserra berjalan mendekat sambil membawa ember kayu. "Mau ikut pergi ke sungai?"
Itu sepertinya tawaran yang bagus. Namara pun segera mengangguk. "Ayo!"
Mereka berdua pun melangkah beriringan menuju sungai yang letaknya tak begitu jauh dari perkemahan. Bahkan sungai itu ikut disembunyikan oleh array sihir.