Levi tidak percaya bahwa Emma akan mengajaknya bertemu secepat itu. Sepertinya, perasaan Levi kepada Emma memang lebih besar dibandingkan Emma kepada dirinya.
Meski merasa sedih, namun Levi memutuskan untuk menerima kenyataan. Emma menolak dirinya dan hanya menginginkan pertemanan. Persis seperti apa yang Levi inginkan di awal pertemuan mereka. Karena itu, ia akan melakukannya seperti apa yang Emma inginkan.
Bagi Levi, selagi ia masih bisa bertemu dengan Emma, melihat senyumnya, dan berbicara dengan santai bersamanya, itu sudah lebih dari cukup.
"Aku akan menghadapi sebuah peperangan." Ucap Emma datar.
Kening Levi mengkerut. Lalu ia tertawa kecil, "Peperangan?"
Emma mengangguk pelan, "Anggap saja begitu.."
"Baiklah.. Jadi, apa kau takut menghadapinya?" Tanya Levi. Memutuskan untuk mengikuti permainan Emma. Mungkin peperangan itu adalah perumpamaan yang Emma gunakan untuk masalah yang sangat berat yang sedang ia hadapi.