Nicolae sama sekali tidak malu ketika ia menangis di apartemen Marie. Manajer gedung sangat kasihan melihatnya dan akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan pemuda itu sendiri. Nicolae tinggal di dalam kamar Marie dan termenung sangat lama.
Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Rasanya hidupnya telah menjadi benar-benar hampa. Harapan begitu besar yang memenuhi hatinya sehari yang lalu, hari ini berubah menjadi duka yang mendalam.
Entah kenapa... rasanya kini ia mengerti bagaimana perasaan ayahnya seratus tahun yang lalu, saat mengetahui kematian Luna dan anak dalam kandungannnya.
Apakah memang ini takdirku...? Untuk tidak akan pernah bahagia?