Sungguh Charlos tidak tega saat melihat wajah Gladys dari jarak sedekat ini. Pipinya tirus sekali. Padahal sebelumnya ia yakin sekali kalau Gladys sangat gemuk dan berpipi tembam, berhidung bengkak. Kini semua itu telah lenyap. Hidungnya jadi tampak sedikit mancung, dengan selang infus yang mengganjal di depan kedua lubang hidungnya. Tulang pipinya menonjol. Matanya jadi dua kali tampak lebih besar dari biasanya.
Tangannya terhubung dengan kabel infus. Ranjang king size-nya dirubah menjadi ranjang rumah sakit yang bisa dinaikkan dan diturunkan secara otomatis dengan sebuah remot, sama seperti yang ada di rumah sakit. Lalu ada segelas susu di nakas yang diberi sebuah sedotan dan baru habis setengahnya. Gladys tampak begitu kurus kering, tidak seperti Gladys yang pernah ia kenal dulu.
Matanya menatap Charlos dan kemudian seberkas senyuman menghiasi bibirnya yang terlihat kering dan pecah-pecah. "Charlos…" bisiknya lirih.
"Hai, Gladys. Ini aku, Charlos."