Rissa dan Alvin tiba di rumah baru Rissa. Mobil Fortuner-nya tampak terlalu mewah untuk diparkirkan di depan pekarangan rumah mungil itu. Alvin membantu Rissa untuk menurunkan barang-barangnya.
"Selamat datang di rumahku. Anggap saja rumah sendiri," kata Rissa.
"Kamu baru pindah ke sini?" tanya Alvin.
"Ya. Baru semalam," jawab Rissa sambil tersenyum.
Alvin tersenyum melihat-lihat rumah Rissa. "Rumahmu masih kosong."
"Ya. Tapi cukup untukku seorang diri." Rissa menyimpan piring, mangkuk, dan peralatan makan lainnya di tempat cucian, lalu mencucinya.
"Memangnya tidak ada anggota keluargamu yang lain di Bandung?"
"Ada adik dari ayahku. Tapi dia tinggal di Cibiru. Jauh sekali dari sini. Lagipula aku tidak terlalu dekat dengannya."
Alvin mengangguk-angguk. Rissa menyimpan gayung barunya di kamar mandi dan membuang gayung yang lama ke tong sampah. Rissa kemudian mencoba setrikaan barunya.