"Kau satu-satunya untukku." Benget menempatkan kekuatan penuh keyakinannya ke dalam kata-kata. "Selalu akan begitu."
Dia mengambil sabun dari tangan Mady karena Mady bukan satu-satunya yang perlu disentuh dan dijelajahi. Dia menyabuni semua otot yang telah lama dia rindukan, membiasakan diri dengan kekuatan Mady, dengan semua tempat lembut yang dia izinkan untuk diakses oleh Benget. Mady memberikan begitu banyak dirinya kepada Benget, dan untuk pertama kalinya, dia benar-benar melihat bahwa itu adalah hadiahnya. Mady tidak hanya memberinya keberanian untuk menjadi kuat—dia memberinya ruang untuk menjadi rentan.
Dia tidak yakin siapa yang bergerak lebih dulu, hanya saja mulut mereka saling bertemu, dan itu seperti pertama kalinya lagi. Manis dan panas, lembut dan menuntut, mencari dan menerima. "Aku hanya ingin bersamamu," bisiknya di telinga Mady tepat sebelum dia menghisap daging halus itu ke dalam mulutnya.