Pelukan dari Sehan Lin membuat Devan Holland tidak senang. karena ia merasa seperti gay.
"Lama, aku hampir pulang ke Inggris barusan. Kau membuat aku menunggu dengan hal yang membosankan," gerutu Devan Holland yang meninju perut Sehan Lin dengan sebelah tangan.
"Susah sekali membujuk pak tua ini?" ucap Sehan Lin terkekeh menangkapi candaan Devan Holland yang suka pakai kekerasan.
Mata Devan Holland melihat ke arah CEO Botak dan seorang pengawal pribadi.
"Jadi dia yang membuatmu menolak semua bantuan dari aku?" protes Devan Holland marah.
"Tidak, bukan Dia. Aku tidak menolak tawaranmu. Aku hanya ingin mencoba dengan usaha sendiri," jelas Sehan Lin yang berusaha meredahkan kemarahan Devan Holland.
"Ya sudah, kali ini aku biarkan. Lain kali jangan salahkan aku. Jika sampai aku turun tangan dengan membawa pasukan Van Diora," ancam Devan Holland tegas.