"Tenang saja, aku tidak tinggal di sini. Apertemen ini bisa kamu huni sesuka dan sebebas hatimu," ucap Simon Clark yang salah arti.
Clara semakin melototi Simon Clark hingga kedua matanya akan pecah.
"Terkagum atas ketampananku? Aku sungguh terharu," goda Simon Clark dengan mengedipkan matanya.
Clara yang sudah kesal kepada keputusan ibu panti dan Simon Clark. Langsung melemparkan serbek ke wajah Simon Clark secara kasar.
"Jijik melihat tampangmu!" decak Clara kesal.
Simon Clark hanya diam menangkapi perkataan Clara kepadanya.
Kesal dengan sikap Simon Clark, Clara masuk ke dalam kamar dengan membanting pintu kamr dengan kasar.
Ibu panti memijit-mijit dahinya, berharap putrinya bisa bersikap dewasa. Tapi sepertinya mustahil.
"Jam berapa pergi, apa mau saya antar?" tanya Simon Clark kepada ibu panti yang menarik koper keluar dari dalam kamar.