Aileen berjalan ke arah apartemen tapi tidak menggunakan jalan utama namun jalan memutar yang melewati gang sepi. Hal ini tentu di rasa menjadi situasi yang sempurna bagi pria berjaket hitam yang dari tadi mengikutinya. Pria itu mengeluarkan sesuatu dari kantong dalam jaketnya yang ternyata sebuah pisau daging. Laki-laki itupun dengan cepat maju dan mengunci pergerakan Aileen dengan lengannya yang memeluk pinggang perempuan itu dari belakang sambil menghunuskan pisau ke lehernya.
Aileen kaget dan terpaku menatap pisau yang terasa dingin menyentuh lehernya.
"Hei cantik mau kemana?"
Rei menatap laki-laki itu dengan tatapan tajam, iapun bersiap mengeluarkan pistol yang tersembunyi di balik jaketnya. Aileen menengadahkan kepalanya menatap pria yang ada di belakangnya dengan wajah yang tampak ketakutan.
"Ka... Kamu mau apa?..."
Pria itu melepaskan maskernya dan tersenyum lebar seperti orang gila.
"Apa ya?... gimana kalau mbak tebak sendiri?"
Ujar pria itu sambil menggoreskan pisau daging itu keleher Aileen yang putih mulus dan menjilati darah segar yang menempel pada pisaunya.
***
Di saat yang sama saat Aileen terlihat masuk kedalam super market Rei langsung melakukan panggilan darurat kepada semua teman-temannya dengan panggilan grup. Merasakan getaran di saku mereka merekapun memakai alat komunikasi khusus di telinga mereka dan mengangkat panggilan itu.
"Rei ada apa?"
Tanya Aksa yang harus menepikan motornya setelah berbelanja ke super market untuk memenuhi kulkas sebelum Aileen yang ia niat akan jemput nantinya tahu. Aksa berencana untuk memberitahu rahasia besar yang Adara sembunyikan di apartemen dari Aileen karena sesuai wasiat Adara yang dia tinggalkan kalau sesuatu terjadi padanya Aileen akan berada dalam bahaya dan dia harus diberitahu tentang T.I.M.
T.I.M adalah sebuah organisasi rahasia yang melindungi negara secara diam-diam dan menyelesaikan kasus yang tidak bisa diselesaikan oleh semua badan yang menjamin keselamatan negri ini. Ia dan Adara adalah penemunya dan dari uang adara yang terlalu banyak T.I.M terbentuk. Mereka mulai mencari orang-orang yang berbakat dalam berbagai bidang tidak peduli umur, agama, ras, juga latar belakang mereka.
Sebagai penanggung jawab gedung apartemen yang baru dan Direktur dari perusahaan Darling's yang baru Aileen harus segera diberitahu posisinya yang sebenarnya saat ini yang juga mengurus keuangan bagi kelompok mereka. Tapi Rei malah tiba-tiba menelponnya yang berarti ini adalah hal penting karena meski Rei jahil dia tidak pernah menelponnya untuk sekedar main-main.
"Seorang perempuan yang terlihat memiliki ciri-ciri mirip dengan korban pembunuhan berantai yang belakangan ini terjadi terlihat dibuntuti oleh seorang pria. Angga menjadi saksi pertama."
Semua orang tentu terkejut mendengar penjelasan Rei, belakangan di Cimahi memang terjadi pembunuhan berantai yang memakan cukup banyak korban jiwa. Setiap perempuan yang menjadi korban memiliki ciri-ciri yang hampir sama satu sama lain yaitu tinggi sekitar yaitu usia sekitar 20 tahunan, memiliki rambut hitam panjang dan memiliki tinggi sekitar 150 sentimeter. Setiap korban di mutilasi dan di potong-potong menjadi dua puluh lima bagian kemudian dimasukan kedalam kotak kayu yang bagian-bagian sisinya tidak rapat membuat darah dari mayat yang masih segar akan merembes dan memberitahu orang yang lewat secara tidak langsung apa yang sudah terjadi.
Hal ini tentu menjadi masalah besar karena semua orang khususnya mereka yang punya anak perempuan mulai khawatir dan tidak membiarkan anak mereka pulang terlalu larut. Banyak perempuan yang bahkan memilih untuk memotong rambut mereka atau mewarnai rambut mereka dengan warna lain agar tidak menjadi incaran si pembunuh berantai yang belakangan di sebut 'Penjagal wanita berambut hitam panjang'. Ini situasi yang gawat dan sudah pasti harus segara ditangani secepat mungkin.
"Kirimkan fotonya."
Reipun mengirimkan bukan sebuah foto namun video rekaman cctv yang melihat Aileen tampak diikuti oleh seorang laki-laki yang tampak memakai masker pada grup chat mereka. Haruou terkejut melihat vidio nonanya yang tadi bilang mau pergi belanja terlihat sedang diikuti oleh orang asing.
"Nona Aileen?!!"
Adnan cross dresser yang sebelumnya Aileen tolong dan awalnya bicara sambil mengendarai hover boardnya hampir saja terjatuh dari hover boardnya saking terkejutnya melihat rekaman itu.
"Ini kan kakak yang tadi nolong aku dan traktir aku makan es krim!!"
"Kalian kenal itu siapa?"
Tanya Angga yang merasa ketinggalan berita. Aksa yang melihat rekaman itu juga tentu khawatir dengan keselamatan Aileen.
"Dia adik Adara pengurus apartemen yang baru."
Mengetahui kalau perempuan yang tadi menolongnya adalah bibinya sendiri Adnan menepuk jidatnya, seandainya dia tahu pasti sudah dia antar bibi angkatnya itu ke apartemen dan bukannya meninggalkannya setengah jalan!! Lihat sekarang apa yang terjadi!!
"Tahu gitu aku bawain belanjaannya sekalian pulang tadi! kenapa kak Aksa malah gak ngasih tahu kalau bibi mau datang ke apartemen hari ini?!"
Mendengar omelan anak angkatnya Aksa hanya tertawa hambar.
"Dia juga sempet ketemu sama aku waktu aku baru bangun tidur di dapur."
Perkataan Daniel sontak membuat Aksa panik, pantas saja ia merasa ada masalah besar yang akan menimpanya!! Aileen pasti akan mengomelinya begitu dia pulang nanti!! Lagipula seperti Adara Aileen bukan orang yang akan mendengarkan orang lain dengan mudah, dia pasti makin penasaran saat ia melarangnya untuk tidak datang sendiri!!
"Dia pasti kesel gara-gara isi kulkas kosong dan pergi belanja sendiri, mati aku."
"Oh, nona Aileen bukan sekedar kesel. Dia beneran marah."
Mengingat suara dingin Aileen saat kesal Haruou merinding ngeri, namun sekarang bukan saatnya untuk memikirkan semenakutkan apa kemarahan Aileen. Mereka harus segera menemukan Aileen sebelum sesuatu terjadi kepadanya.
"Dimana dia sekarang?"
Pertanyaan serius Aksa membuat Rei kembali menjawab.
"Dia kayaknya lupa beli sesuatu dan pergi ke super market deket apartemen."
Mendengar perkataan Rei Adnan langsung putar balik menuju tempat yang di maksud sekalipun tahu itu tidak ia tidak mungkin sampai lebih dulu daripada yang lain.
"Aku lagi menuju kesana sekarang tapi kayaknya bakal makan waktu lama."
Angga juga celingukan dan kebingungan mencari keberadaan Aileen namun jaraknya masih jauh untuk sampai ke super market yang di maksud. Pada akhirnya ia malah bertemu dengan Adnan yang tampak menggunakan hover boardnya menuju super market yang di maksud dengan kecepatan tinggi.
"Aku tadi udah nyariin tapi gak ketemu. Dia jalannya cepet banget."
Daniel terdengar menguap dalam telpon dan dia bergegas memakai jaket dan membawa pistolnya untuk jaga-jaga sebelum kemudian menjawab.
"Aku bisa ngejar dia tapi aku masih ada di lantai atas jadi kayaknya bakalan agak lama."
Jawabnya sambil memakai sepatunya dan berjalan kea rah lift. Sementara itu Haruou yang paling dekat dengan gerbang ingin pergi tapi Aileen sudah memberinya tugas untuk menjaga apartemen. Ia tidak bisa membantah perintah majikannya. Sesulit apapun situasinya ia tidak bisa melakukannya karena ajaran dari ayahnya sejak dia masih kecil.
"Aku gak bisa pindah karena perintah nona Aileen."
Mengetahui semua temannya kecuali Aksa dan Daniel bisa mengejar Aileen Rei terdiam sebentar sebelum kemudian menjawab.
"Kalau gitu aku yang bakal ngejar dia."
Mendengar hal ini semua orang sontak terkejut, Rei dikenal benar-benar tidak mau keluar dari dalam ruang kerjanya di markas dan dia tidak suka keluar rumah. Tapi kali ini dia rela keluar rumah? Apa kepalanya terbentur sesuatu?
"Tumben kamu mau gerak, biasanya kamu mageran di segala situasi."
Rei tidak memperdulikan komentar Aksa dan dengan cepat memakai sepatu juga jaketnya sebelum kemudian berlari ke arah lift. Ia masuk kedalam lift dan berlari untuk pertama kalinya keluar dari gedung apartemen dan memakai hover bikenya untuk mencari lokasi Aileen saat ini.
"Udah aku pergi. Aku bakal hubungi kalian lagi kalau aku nemu sesuatu. Daniel bawa mobil, pembunuh berantai yang terjadi selama satu bulan ini bakalan tertangkap hari ini."
Daniel hanya berguman, tanda kalau dia mengerti dan mengikuti Rei dari belakang dengan menggunakan mobilnya, Haruou yang lagi-lagi ditinggal sendiri di apartemen hanya bisa berharap kalau hal buruk tidak akan terjadi kepada nona barunya. Dia tidak mau kehilangan nonanya lagi.