Siang berganti wajah menuju senja . Langit di luar tampak jingga kegelapan. Lisa memutuskan untuk kembali ke kosnya yang sudah lama tidak ia tempati. Sepanjang perjalanannya ke halte busway terdekat, pikirannya tertambat pada kilasan - kilasan kalimat menyakitkan yang dilontarkan oleh Bella dan Ibunya. Seolah kilasan tersebut menjelma menjadi peluru yang menembus jantung Lisa hingga dadanya berlubang.
Selama Lisa hidup bersama dengan adik perempuannya itu, ia baru kali ini merasa sakit hati mengetahui bahwa adiknya itu jahat padanya hanya karena masalah sepele. Sejak kecil, Bella memang selalu dimanja oleh Kumala, sehingga Lisa sedari kecil sudah ditugaskan untuk melindungi Bella dari bahaya. Jadi melihat adiknya tidak mempercayai Lisa yang berniat baik membuat hati Lisa semakin hancur berkeping - keping.