Lastri memandangi foto Karina dan dirinya dengan sendu. Harapannya pupus sudah. Karina bukan lagi calon mantunya. Rencana indah yang sudah ia rancang sedemikian rupa di kepalanya tidak akan pernah terwujud.
Dan semua itu, murni kesalahan anaknya. Anak yang sudah ia besarkan dengan setulus hati dan ia tanamkan nilai-nilai moral. Malah, meniru kelakuan bejat almarhum suaminya.
Adam bukanlah anak kandungnya. Namun, kenapa sifat bejat almarhum suaminya malah menurun kepada Adam? Keduanya tidak memiliki ikatan darah sama sekali.
Tetapi, Lastri akui jika Adam memanglah sangat dekat dengan suaminya dulu. Mereka sangat kompak satu sama lain. Malah, anak kandung mereka tidak sedekat itu dengan sosok sang suami.
"Adam. Kenapa kamu begitu bodoh, Nak? Kenapa kamu harus menyakiti hati gadis sebaik Karina?" Lastri beringsut di lantai. Kakinya tak sanggup lagi menopang bobot tubuhnya yang sudah tak seberapa itu.