Karina tengah memperhatikan keadaan taman yang dulu menjadi tempat favoritnya. Bukan hanya dia, tapi juga Indry sahabatnya.
"Suasananya tidak berubah sedari dulu. Masih tetap sama seperti dulu," monolognya.
Dan sampailah Karina di sebuah bangku panjang. Sebuah bangku yang sangat banyak kenangannya. Seulas senyum terbit di wajah cantiknya yang tak lekang dimakan oleh waktu. Sudah berumur hampir kepala lima. Kecantikan Karina tidak pernah hilang.
Ia pun memutuskan untuk duduk. "Bahkan bunga-bunganya masih terlihat cantik dan terawat. Walau bukan bunga yang dulu selalu dilihatnya. Angin berhembus pelan dan mampu meniup-niup kecil anak rambut Karina.
Karina menggerai rambutnya. Rambutnya yang masih hitam pekat. Belum ada uban sama sekali. Entah kenapa bisa begitu, Karina juga tidak tahu. Mungkin faktor keturanan mungkin karena mamanya juga begitu. Di umur kepala enam baru tumbuh yang namanya uban itu pun tidak banyak.