"Aww …." rintih Karina tertahan.
Matanya mengerjap pelan. Tubuhnya terasa begitu remuk redam. Ia tidak tahu kenapa tubuhnya bisa jadi seperti ini.
"Badanku rasanya seperti habis dipukuli. Benar-benar aneh," lirihnya pelan.
Karina menatap jam yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Yang artinya hari ini dirinya pasti akan terlambat masuk kantor.
Sedetik kemudian, ia menoleh ke samping. Tidak ada sosok Ken di sampingnya.
"Dia pasti sudah berangkat ke kantor." Karina menghela nafas panjang. Dirinya sedikit kecewa karena tidak bisa melihat wajah tampan suaminya di pagi hari. Padahal sangat jarang Ken mau tidur bersama dengannya.
Terlihat kasur yang sedikit kusut menandakan jika Ken pasti semalam tidur di sampingnya. Tapi kapan tepatnya ya? Karina benar-benar tidak bisa mengingatnya.
Yang terakhir kali ia ingat adalah makan malam bersama dengan Indry dan juga Louis.