Baixar aplicativo

Capítulo 20: Bab 20

*BAB 20*

Sinar mentari menerobos masuk ke dalam kamar milik Violette, gadis itu masih begelung di dalam selimut tebalnya. Ia masih sangat mengantuk, mungkin efek dari minuman alkohol yang ia tenggak malam tadi. Matanya terasa sangat berat sekali, seperti ada beban yang menimpa di kedua matanya.

"Eungghh. ." Sepertinya Violette merasa terganggu dengan sinar matahari yang menerobos masuk ke dalam kamarnya.

Dengan keadaan yang masih mengantuk, lalu di tambah dengan kepala yang terasa pusing Violette mencoba mencari remote control agar ia bisa menutup jendela kaca besar itu.

Ia bergerak dengan perlahan, mencoba meraba-raba ranjang yang ia tiduri.

"Argh sial, dimana remote itu." Kesal Violette karena tangannya tak kunjung menemukan benda pipih panjang itu.

Violette berusaha mengumpulkan kesadarannya, ia terduduk di atas ranjang dengan keadaan yang sangat kacau. Dress yang sudah terangkat ke atas perutnya, rambut yang berantakan, serta kantung mata yang terlihat menghitam. Oh god, meskipun begitu tidak membuat kecantikan Violette luntur. Ia justru terlihat sexy dan menawan dengan penampilan acak-acakan. Bahkan bagian atas dress itu sedikit turun, hingga memperlihatkan bagian payudaranya. Sedikit saja dress itu turun, akan memperlihatkan keseluruhan payudara milik Violette.

"Ah ternyata kau disitu.'' Tunjuk Violette ke arah nakas samping tempat tidurnya.

"Tidak bisakah kau mendatangi ku."

"Oh mom, kenapa aku lupa menutup jendela kaca itu." Ucap Violette frustasi, ia harus terbangun karena kecerobohannya sendiri.

"Argh sial sial." Violette kembali merebahkan tubuhnya dengan kaki yang menendang-nendang selimutnya hingga jatuh ke atas lantai.

Ia benar-benar merasa kesal, ia masih mengantuk tapi harus mendapatkan gangguan semacam ini.

"Aku harus memakan sup untuk menghilangkan pengar ini." Gumam Violette pada dirinya sendiri. Sup adalah salah satu cara mudah untuk menghilangkan pengar setelah minum.

Violette merasa lega karena hari ini ia tidak perlu datang ke kampus, karena hari ini adalah hari libur. Violette hari ini bebas dengan tugas kuliah, dan ia juga tidak memiliki tugas yang harus di kerjakan.

"Pukul 11 siang." Kata Violette setelah melihat ke arah jam dinding.

Violette melangkah dengan lunglai menuju kamar mandi. Ia harus mencuci wajahnya terlebih dahulu sebelum membersihkan tubuhnya.

"Lihatlah keadaanmu Vee. Kau benar-benar kacau.'' Ia berhenti di depan kaca besar yang ada di dalam kamar mandinya.

Violette membersihkan sisa make up tadi malam, dan membasuh wajahnya menggunakan facial wash. Dilanjutkan dengan membersihkan tubuhnya di dalam bathtub yang terisi dengan air hangat serta sabun aroma terapi untuk membuat tubuh menjadi lebih rileks.

Karena terlalu menikmati, membuat Violette tidak sadar jika ia sudah terlalu lama berendam. Violette langsung membasuh tubuhnya di bawah guyuran air shower yang terasa hangat menyentuh kulitnya.

Violette kini sedang menikmati sup hangatnya seorang diri di balkon yang menghadap ke arah kolam renang, mansion ini terasa sangat sepi karena daddy dan mommynya sudah berangkat ke kantor. Sesekali Violette hanya melihat para pekerja yang sedang melakukan tugasnya.

"Drrttt. . . Drrttt . . "

"Hmm." Sahut Violette ketika menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.

"Veee, kau dimana?." Teriak seseorang yang langsung memekakkan telinga Violette.

"Oh shit, tidak bisakah ia berbicara secara perlahan." Ucap Violette dengan menjauhkan ponsel dari telinganya.

"Kenapa kau mencariku?." Tanya Violette to the point. Pasti ada sesuatu yang diinginkan oleh sahabatnya.

"Tidak, eum aku hanya mengkhawatirkan mu saja." Jawab Millie, ia baru teringat jika semalam ia meninggalkan Violette seorang diri. Sedangkan dirinya asyik bermesraan dengan Noah.

"Cih, kau baru mengkhawatirkan saat ini. Padahal tadi malam kau mengacuhkan ku dan asyik bermesraan dengan pria itu." Balas Violette kesal, sedikit menyedihkan jika sahabat yang kita miliki sudah memiliki seorang kekasih. Secara otomatis kita akan terabaikan begitu saja.

"Maafkan aku Vee. Aku sedang di mabuk asmara."

"Alasan." Sahut Violette. Sejujurnya Violette juga ingin merasakan bagaimana rasanya menjalin hubungan dengan seorang pria yang ia sukai. Violette ingin menghabiskan waktu dengan kekasihnya. Memiliki tempat bersandar dan berkeluh kesah.

Violette memang sangat dekat dengan mommynya, tapi ada beberapa kisah yang tidak bisa ia ceritakan.

"Ah sudahlah. Aku akan menutup panggilan ini." Violette langsung menyentuh tombol merah pada layar ponselnya. Lalu meletakkan ponselnya begitu saja di samping mangkuk supnya.

"Tapi Vee. . "

"Tut. . Tut. . ."

"Ah, selera makanku tiba-tiba hilang.'' Violette menyandarkan tubuhnya pada sisi sofa yang ia duduki.

Tatapannya terarah ke arah depan, memandangi hamparan air kolam renang yang terlihat sangat tenang. Entah apa yang sedang dipikirkan gadis itu, hingga tidak menyadari pantulan sinar matahari yang menusuk matanya.

Violette bingung apa yang akan ia lakukan hari ini, ia terlalu malas untuk melakukan aktivitas karena kepalanya masih terasa sedikit pusing meski ia sudah memakan sup penghilang pengar.

"Lebih baik aku pergi menonton." Tidak, Violette tidak akan pergi keluar untuk pergi ke bioskop. Ia akan berjalan menuju bioskop yang ada di mansion ini.

Sudah terbukti bukan jika fasilitas yang ada di mansion ini sangatlah lengkap. Tidak perlu membuang energi untuk pergi keluar.

Violette berjalan melewati setiap lorong mansion, ia menggunakan lift yang akan membawa dirinya ke lantai tiga mansion.

Bioskop di mansion ini terlihat seperti bioskop sungguhan, ada penjaga disana yang akan membantu Violette untuk memutar film yang akan ia tonton hari ini.

Dan hari ini Violette memutuskan untuk menonton film ber-genre romance seperti biasanya. Violette menyukai berbagai macam genre film, namun yang menjadi favoritnya adalah romance. Ada kesenangan tersendiri ketika Violette melihat adegan romantis yang ia tonton, serta beberapa pelajaran yang bisa ia dapatkan ketika suatu saat nanti ia harus berkencan dengan seseorang.

"Bawakan aku minuman soda dan popcorn." Ujar Violette kepada seorang pelayan wanita yang berada di sampingnya.

"Baik Nona." Dengan cepat pelayan itu pergi untuk menyiapkan apa yang diinginkan oleh Violette.

Violette mulai menonton film yang ada di depan matanya, tubuhnya sedikit ia sandarkan pada sofa yang terlihat seperti ranjang ini. Ketika makanan dan minumannya datang, kedua mata yang fokus pada layar lalu tangan dan mulut yang fokus mengunyah makanan.

Hari ini Violette berada di dalam bioskop mansion hingga sore, dan pada film terakhirnya gadis itu tertidur dengan tangan yang memeluk sebuah wadah popcorn.

"Astaga, aku tertidur." Violette tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya karena terkejut.

Bahkan film yang sedang ia tonton sudah selesai sedari tadi. Pelayan tidak berani membangunkan Violette karena mereka terlalu takut untuk melakukannya.

Karena merasa sudah cukup terhibur, Violette berjalan menuju kamar pribadinya.

"Apakah daddy dan mommy sudah kembali?.'' Tanya Violette kepada seorang pelayan.

"Tuan dan Nyonya belum kembali Nona Vee." Jawab pelayan itu dengan sopan.

"Kau bisa pergi."

Violette tampak sedikit berpikir, mungkin kedua orangtuanya memiliki jadwal yang padat hari ini.


next chapter
Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C20
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login