Bersama dengan penonton lainnya, Honey dan Night fokus memandang layar. Menjadi saksi kisah cinta dari dua orang pemeran utama yang diceritakan sulit untuk bersatu karena banyaknya perbedaan di antara mereka. Di mana perlu banyak perjuangan dari keduanya yang tak hanya menghasilkan keringat namun juga air mata.
Honey tak terlalu menonton penuh film ini sebenarnya. Karena pada dasarnya gadis ini tidak terlalu menyukai film dengan genre romantis – apalagi melodrama. Hal itu terbukti dari bagaimana dia merasa bosan baru di detik-detik pertama.
Namun di luar dugaan, Night tampak begitu terpaut dengan setiap adegan yang disajikan. Sejak awal matanya tak pernah meninggalkan layar. Terus berfokus, hingga bahkan mengeluarkan reaksi sedih ataupun menyayangkan. Tak jarang juga dia ikut tertawa dan tersenyum begitu adegan berubah menjadi lebih ringan.
Sementara Honey larut dalam pemikirannya.