Capítulo 177: Sebuah Ultimatum

Arif mencoba untuk menelepon Dika. Ia ingin bertemu dengan sang anak dan mengajaknya saling bicara. Arif memikirkan perkataan Rani bahwa Dika selalu pulang malam, entah apa yang dilakukan olehnya. Maka dari itu, ia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Arif telah menelepon Dika berkali-kali, tapi sang anak tak mengangkat panggilannya sama sekali. Ia berpikir, apa Dika sesibuk itu sekarang, bahkan panggilannya tak ada satu pun direspons.

"Jadi, bener kata Rani, Dika ini kenapa ya. Apa yang dilakukan olehnya."

Tak ada satu pun panggilan dari Arif yang dijawab oleh Dika. Entah ke mana sang anak dan sesibuk apa sekarang.

"Kalau gitu, aku harus ketemu sama Mira."

Satu-satunya jalan menurut Arif adalah bertemu dengan Mira. Pasti wanita itu tahu dengan keberadaan Dika. Tak membuang waktu lagi, Arif segera menuju ke tempatnya Mira.

***

"Mana Mira?" tanya Arif setelah sampai. Ia langsung bertanya pada anak buahnya Mira.