"Bu Rani," teriak Leony saat melihat wanita itu ada di sini. Ia sangat senang sekali.
Dika tersenyum ke arah Leony. Namun, berbeda halnya dengan Rani. Ia malah menggerutu dalam hati dan tak suka ketika berada di sini.
'Kenapa sih, ada si Leony ini? Aku kan gak mau ketemu sama dia sekarang.'
"Bu, kenapa cuma diam aja? Tadi kan Leony nyapa Ibu," ujar Dika.
"Iya, Ibu tahu kok. Tadi Ibu cuma pengen diam aja bentar."
Leony tak memikirkan apa-apa tentang Rani. Ia malah berpikir positif dan selalu mengajak wanita ifu untuk ngobrol bersama.
"Ibu udah makam belum?" tanya Leony pada Rani.
"Sudah tadi, Nak, sama Dika."
"Syukurlah kalau gitu," jawab Leony.
Alhasil, datanglah Mira dengan ekspresi datar. Ia tak suka melihat kedatangan Rani ke sini. Namun, ia terpaksa harus menatap wajahnya itu karena tak mau membiarkan Leony dikata-katai lagi.
"Eh, ada Mira." Rani terlihat ingin akrab dengan Mira hanya untuk berpura-pura saja.