Akhirnya, Dika sudah sampai mengantar Friska pulang dengan selamat. Wanita itu langsung turun dari mobilnya dan tak lupa mengucapkan terima kasih.
"Dika, kamu gak mau masuk dulu ke dalam kah? Minum-minum dulu gitu?" Friska menawarkan minum kepada Dika.
"Ah, gak usah, Fris. Aku gak haus kok."
"Oh, baiklah." Friska mengangkat kedua alisnya.
"Ya udah, aku pulang dulu ya."
Friska mengangkat sebelah tangannya dan berkata, "hati-hati di jalan, ya, Dik. Jangan ngebut di jalan."
Pria itu mengangguk patuh dan mobil Dika sudah tak terlihat lagi. Lantas, Friska segera masuk ke dalam rumah dengan perasaan hati yang berbunga-bunga. Kedua orang tuanya menyaksikan hal itu dengan senyum yang terkembang.
"Anak gadisnya Ibu kenapa nih? Kok senyum-senyum sendiri sih?" tanya Sekar yang pura-pura tak tahu, padahal dirinya mengetahui kalau Friska tadi sedang jalan bersama dengan Dika.
"Kenapa sih anak Ayah yang cantik ini?"