"Cintaku ke kamu gak akan sama lagi kayak dulu, Ran. Aku udah hambar menjalani rumah tangga ini sama kamu," ucap Arif dengan tegas. "Aku pengen kita pisah."
"Gak!"
Rani menangis histeris. Kedua tangannya menutupi area telinga agar tak mendengar suara Arif lagi. Ia tak ingin mendengar kata-kata perpisahan yang terlontar dari mulut sang suami.
"Aku perlu nuansa baru, Ran. Bercinta sama kamu itu udah hambar rasanya. Aku ingin Leony yang jadi istriku nanti."
Mendengar nama Leony disebut lagi, membuat amarah Rani makin meledak. Ia meninju bagian dada Arif hingga mengaduh sakit. Pria itu bahkan tak menyangka akan sikap Rani.
"Kamu ingin menjadikan wanita itu istrimu, Mas? Dia itu udah banyak sekali melayani pria-pria di luar sana. Apa kamu gak takut kena penyakit dari dia?"
"Ya, namanya cinta ya mau gimana lagi, Ran?"