"Ony, seperti biasa ... tugas kamu adalah melayani para tamu yang datang. Kalau ada yang merasa tertarik sama kamu, ya kamu ajak aja langsung ke kamar. Jangan nolak terus!" gerutu Mira kepada Leony.
"Iya, Mi."
"Jangan iya, iya, aja. Kemarin kamu gak mau ngelayanin Arif, kamu tinggalin dia sendirian. Kamu malah enak-enakan tidur lagi!"
"Iya, Mi, aku minta maaf kalau soal itu."
Mereka berdua saling bertatapan. Tatapan Mira kepada Leony sungguh tajam. Setelah memberikan sedikit masukan kepada Leony, Mira pun segera ke luar dari kamar ini.
Bagi Mira, uang lebih penting dari segalanya. Maka dari itu, ia rela membuat Leony hampir setiap hari melakukan layanan di atas ranjang dengan para pria yang tak dikenal sama sekali.
"Sampai kapan ya, aku gini-gini terus di sini. Aku pengen bebas dari sini, tapi gimana caranya?"