Saat itu, Mo Qing juga pantang menyerah dan tidak membiarkan Gu Xiaoran mati, Gu Xiaoran sendiri juga tidak ingin mati. Tapi jika memang sudah saatnya mati, dia juga tidak akan menyesal.
Bahaya yang mereka alami hari ini tidak jauh berbeda seperti dulu. Tapi saat melewati jalan keluar itu, Mo Qing menatap Gu Xiaoran yang berada tidak jauh di belakangnya dengan rasa takut yang tidak terlukiskan.
Mo Qing takut kehilangan Gu Xiaoran. Perasaan seperti itu bukannya tidak ada. Mo Qing pernah berkata bahwa dalam hidup ini, dia hanya ingin menuruti keinginannya dan menolak untuk merasakan cinta. Jika tidak, Mo Qing tidak akan bisa melakukan tugasnya dengan baik.
Mo Qing tiba-tiba teringat sebuah percakapan yang pernah dia dengar dulu. Saat itu adalah malam sebelum Mo Qing dikirim ke ujian bertahan hidup. Atasan tiba-tiba mengunjungi kamp untuk melakukan pemeriksaan. Entah kenapa, Mo Qing merasa bahwa atasannya datang karena dirinya.