Baixar aplicativo
50% senja yang dinanti / Chapter 1: 01.permulaan
senja
yang dinanti senja
yang dinanti original

senja yang dinanti

Autor: 4leydahasna

© WebNovel

Capítulo 1: 01.permulaan

===================================

Berjalanlah bebas

Melangkah lah bebas

Ikutlah kata hatimu

Gapai lah mimpi setinggi langit

ฅ Ayd. ฅ

================================

Matahari menampakan sinarnya yg artinya pagi telah datang. Semua manusia pasti segera bergegas untuk melakukan kegiatan dan pekerjaan masing masing .

Salah satunya cewek mungil yang berusaha mengumpulkan nyawa agar bisa cepat untuk bersiap siap.

Kontrakan atau koskosan pasti identik dgn mahasiswa. Yap benar Si mungil adalah mahasiswa di daerah Jogja.

Tok tok tok "woy nin bangun" ucap Sahabat Anin yang bernama Mela agak ngendor Pintu.

"iya iya Mel nih gue udah bangun" jawab Anin dengan suara khas orang bagun tidur.

Anin segera meminum Air putih yang ada di samping tempat tidurnya. Sambil mencari Novel yang tadi malam belum selesai dibacanya.

"ninn bangun gak usah tidur lagi bisa gak" ujar Mela di balik Pintu. Dengan agak mengomel ngomel gak jelas pastinya.

"Udah bagun Mell gak usah Suudzon, Fitnah, nuduh napa" Jawab Anin dengan suara megelegar nya. Kebiasaan sering ke lapangan ya gitu.

"iya iya santai aja kalikk gak usah disebutin semua" ujar Mela membalas suara menggema bukan menggelegar. Tapi menggema nya bikin sakit telinga beneran .

.

.

.

.

.

.

.

.

"lu mau kemana sih Nin kok bawa tu?"

Tanya Mela sambil nunjuk yang dibawa oleh Anin.

"Ooo ini mau latihan, kan mau turnamen" ucap Anin memperlihatkan barang yang dibawa .

"eh emangnya lu ngak ada jadwal kuliah" tanya Mela binggug.

"enggak hehehe maaf lo Mel gak bisa nemenin, kan ada Rio" jawab Anin sambil ngodain Mela.

"idihh gak gitu jugak kalik" ujar Mela

"blushing nie anak ,udang rebusnya kakak" ejek Anin sambil ngunyel ngunyel mukanya Mela karena gemes lihat muka blushing kayak gitu.

"Iri ya kak, karena kakak Jones" ujar Mela mengejek balik.

"ku ngak Jones ya Mel aku tu JOMBLO FISABILILAH " Bela Anin dengan menekan Kata jomblo fisabililah agar enggak diejek lagi.

"iya iya Jomblo fisabililah"

🍁🍁🍁🍁🍁

Anin bergegas menyalakan montor nya menuju lapangan yang selalu dipakai latihan oleh Club nya.

Setelah beberapa menit kemudian Anin telah sampai Ke Lapangan dengan agak tergesa gesa agar tidak telat. Karena pernah Anin sekali telat jarena jadwal nya dimajuuin ,jadi Semua latihan Fisiknya 2 kali lipat. Yang biasanya lari cuman 2 putaran jadi 4 putaran . Jadi Anin lebih Memilih untuk Menghindar dari kata telat. Jika sering telat lama lama badan nya bisa kek tengkorak berjalan.

"Hai Nin Slow lah Coach Gibran belum datang jugak" ucap Sahabatnya kak Salsa.

"bener tu kata Salsa slow aja kalik" ucap Kak Nada juga ikut ikutan.

Anin memang suka bersahabat dimanapun itu entah Di rumah di kuliah atau ditempat latihannya. Tapi ingat Anin juga pilih teman gak asal Bergaul.

"Nin Anin" ucap Alvaro Dengan nafas Terenggah enggah karena berlari.

"apa?" tanya Anin sambil Menyodorkan minuman botollan ke arah Alvaro.

"Eh Al lu tu Haus atau Demen dih sampek ngak ada setetes pun" ucap kak Salsa.

"Biar gue capek nie,nanti gue pingsan sapa yang ngasih napas buatan" ujar Alvaro Membela agar gak diejek tambah parah lagi.

"Al lu tadi mau bilang apasih mah ngalantur gak jelas" ucap Anin sambil Njitak kepalnya Alvaro biar cepet bilangnya. Kan Anin Gak bisa Sabaran Dikitt.

"Oh iya lupa" Jawab Alvaro Sambil Garuk garuk kepala Ngak jelas padahal juga gak Gatel.

"Coach Gibran Nyuruh lu Ke Asrama Olahraga"

"ya udah, suruh bawa Alat gak?" tanya Anin sambil Nunjuk.

"enggak cepetan nanti keburu dapat Hukuman" Ujar Alvaro dengan nada tergesa gesa.

Alvaro menuju Montornya Anin dan menyalahkan nya. Anin pelupa kalau tentang ngambil kunci jadi banyak yang suka pinjem Montornya tanpa Permisi. Tanpa sadar Anin Duduk di belakang .

"eh kok aneh kan aku gak bonceng syapa syapa" ujar Anin sudah sadar dan mulai menengok kedepan.

"Al ngapa sih lu lagi lu lagi turun bisa ngak" ujar Anin Sambil mukul Bahunya biar kapok .

Tapi disisi lain Kedua Sahabatnya malah ketawa ketiwi gak jelas. Karena Dua anak nie tau jika Alvaro nyimpan Rasa terhadap Anin.

"brenti bisa gak All Brenti" triak Anin sekali lagi. Tapi malah laju kendaraan semakin dikencengin.

"All Brenti lu Lari bisa gak" Triak lagi tapi gak digubris Alvaro.

"sabar sabar nanti sampek sana Gue tendang Lu sampek Ko" ucap Didalah hatinya Anin.

Anin kayaknya baru minum obat. Bisa sabar juga nie anak padahal Anin tu jarang kalo tentang menggalah


next chapter
Load failed, please RETRY

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C1
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login