"Mungkin, karena hotel ini mirip sesuatu. Jadinya kau ingat, Reen," kata Sullivan.
Shireen diam tak menyahuti ucapannya, sakit di kepala yang begitu hebat membuatnya kalut. Shireen mulai menjerit kesakitan, Sullivan ikut panik dan mengambil obat penenang di dalam mobil.
"Minumlah," titah Sullivan.
Shireen menyambar obat dan air mineral dari tangan Sullivan. Ia berusaha menjaga kestabilan tubuhnya karena takut pingsan. Ia kemudian duduk di pinggir mobil, sambil meredakan sakit di kepalanya.
Nanar mata Shireen menatap sekeliling hotel, ia merasa ada kenangan pahit yang terjadi di sana. Rasa takut, ngeri, ancaman, tekanan, sangat ia rasakan saat melihat bangunan nan megah di depan matanya.
Saat melihat ke lantai tertinggi, ia melihat sepasang muda mudi tengah asyik bercanda. Dari bawah saja kelihatan mereka sedang berfoto ria. Shireen menutup matanya, ia merasa pernah mengalami situasi tersebut.
"Kenapa sih?" tanya Sullivan kebingungan.