Qiana belum membuka bibirnya ketika sudah ada di dalam mobil bersama Davie. Lelaki itu justru menjalankan mobilnya terlebih dulu dan meninggalkan tempat tersebut. Qiana yang sedang memikirkan tentang pertanyaan dua gadis tadi dan juga jawaban yang diberikan oleh Davie membuat beban tersendiri di dalam otaknya.
"Mereka itu tadi adalah mahasiswi ku." Akhirnya Davie membuka percakapan. Ditolehkannya kepalanya ke arah kiri dimana Qiana berada. Dan perempuan itu juga memberikan perhatian terhadap Davie.
"Sejak awal aku menjadi dosen di sana, mereka sudah aktif sekali di dalam kelasku," Davie belum menjelaskan secara gamblang aktif yang seperti apa yang dia maksud.
"Dan kepergok seperti tadi, aku merasa beruntung. Setidaknya mungkin setelah ini, mereka akan paham situasinya."
"Dosen yang digilai mahasiswinya," sahut Qiana, "Ini seperti di dalam novel romance." Perempuan itu membubuhkan senyum di akhir dan kemudian menatap kembali ke depan.