pa yang sebenarnya terjadi di sini? Apa Axelle benar-benar sakit hati karena ucapannya waktu itu? Lexa tak bisa melakukan apapun lagi sekarang. Bahkan otaknya sama sekali tak memunculkan ide untuk semua hal yang terjadi. Dia tak pernah kehilangan kendali apapun sebelum ini, tapi sekarang dia justru menyakiti hati orang lain.
"Lo nggak papa?" masih ada Jonathan di sana. Memang, dia tak mendengar apapun yang dikatakan oleh Axelle sampai membuat Lexa seperti itu. Tapi jika Lexa sudah mematung seperti itu, ucapan Axelle mungkin telah menyakiti gadis itu. Dan itu membuat Jonathan tak suka.
"Lex?" panggilan itu setidaknya untuk menyadarkan Lexa dari kekakuan yang diciptakan sendiri. siswa lainnya sudah mulai berdatangan di kantin, dan mereka harus segera pergi dari sana jika ingin menghindari pemikiran-pemikiran buruk orang lain.
Lexa menatap Jonathan sebentar, "Tolong lo jangan ikutin gue," katanya, "Kenapa lo tiba-tiba muncul dan mengatakan sesuatu yang tidak-tidak?"