Capítulo 155: IPK 3.97 dan 4.00

Satu tahun kemudian ...

Saheera merapalkan kedua tangannya, berdoa sungguh-sungguh selagi duduk di depan komputer kampus siang itu. Satu momen penting dan mendebarkan harus segera dihadapinya, dan Ia butuh kekuatan. Meskipun gadis itu selalu percaya diri, tak dipungkiri jika Ia kerap kali ragu akan kemampuannya. Ucapan salah satu teman SMA yang kini menempuh kuliah di Oxford, Inggris itu selalu melekat padanya menjelang momen-momen seperti ini; 'Jangan terlalu berharap, jangan mengejar, dan jangan terlalu percaya diri'. Begitu kata seorang Jerry Mahesa Prakasa, role model Saheera sepanjang masa.

"Oke ..." Saheera selesai berdoa, tangannya kini siap menyentuh satu simbol buka berkas di layar komputer. Tinggal sedikit lagi untuk Ia mengetahui berapa Indeks Prestasi Kumulatifnya di semester dua perkuliahan.

DRRT!

DRRT!