Baixar aplicativo
100% school girl / Chapter 12: Pertarungan (2)

Capítulo 12: Pertarungan (2)

"Oke baik akan aku jelaskan ren"kata erina dengan sopan, "lawan pertama tadi bernama roger, dia juara bertahan selama tiga tahun, di ranking d"erina dengan nada bosannya.

"Begitu ya"aku biasa saja.

"(Ren ternyata tidak bisa di anggap remeh juga)"erina dengan sedikit keringat.

"Jadi lawanku selanjutnya siapa? "Aku bertanya kepada erina.

"Salah satu petingi, dari destroyer "erina bisa saja.

"Oh gitu ya berarti orang lebih kuat dari, orang yang aku lawan tadi, aku tidak sabar"aku semangat.

"Kalau kau mau tahu sebenarnya roger akan naik peringkat C kalau kau tidak mengalahkannya"erina tersenyum licik.

"E... (Berarti aku merusak, harga dirinya) "aku menelan ludah.

"Tidak usah dipikirikan ren, ingat satu hal ,yang terkuatlah yang menang"erina tersenyum sambil menunjukku.

"(Betul juga yang dikatakan erina, tapi tetep saja aku tadi bertarung tidak adil soalnya lawanku terlalu lemah) "aku agak gerogi.

"Grep"aku merasakan ada yang menyentuh bahuku,"yo"roger tersenyum tepat di depan wajahku.

"Wahhh"aku termundur buat roger bingung, "apa maumu(sial mungkin dia akan dendam padaku) "aku keringat becucuran.

Roger mendekatiku dan,menjambakkan tanganya kepadaku, "pertarungan yang menarik, lain kali kita bertarung lagi"roger tersenyum dan meninggalkan kami.

"Itu berarti kau di hormatin ren"ran tersenyum senang.

"Huh, itu berarti dia menyukai pertarunganmu barusan"erina sambil membersihkan kacamatanya.

"Begitu ya, keren"kataku.

Tak beberapa ronde kedua dimulai, aku menaikan panggung, dan melihat lawan yang di jelaskan erina barusan, tapi yang membuatku bingung adalah, "(kenapa hanya aku yang memakai seragam sekolah sedangkan lawanku menggunakan baju seni beladiri) aku bertriak dalam hati.

"Ren semangat!! "Ran meneriakiku, "oh ya aku sampai lupa"ran melempar benda kerahaku.

Aku mengkapa benda yang di lempar ran, "(sarung tangan tinju tapi imut juga warnanya hijau dan ada lambang kelinci) "aku menggunakannya.

Ran tersenyum"jaga ya itu sarung tangan favoritku"ran tersenyum kearahku.

Aku mengajumpkan jempolku membelakanginya, "baik ayo mulai"aku mengadu pukulan tanganku.

"Baik kita mulai pertandingannya"wasit berteriak.

Aku menundukan kepalaku, kepada lawanku namun dia langsung menyerangku, tepat di wajahku.

"Sunggg"aku menghindarinya dan menggunakan kakiku untuk menghantam wajahnya.

"Bukkk"musuhku terjatuh, dan dia tidak berdiri, wasit menghitung, "1,2,...."wasit berhenti.

Dia berdiri dan, "hei white boy, kau kuat juga ya"dia membersihkan darah di hidungnya.

"Begitu ya"aku menatap dia biasa.

"Kalau aku boleh tahu siapa namamu sebenarnya, max hawk ketua dari destroyer"max tersenyum sombong.

Erina dan ran melihatku serius, ke pertarungan kami, "lawan ren sekarang ini max ketua dari destroyer, kalau aku lihat dia cara bertarung nya setara dengan rank A di sekolah kita"kata erina.

"Begitu ya walau pun dia ranking A ,pasti ren yang menang"ran menghisap lolipopnya.

"Kau tahu dari mana ran? "Erina bingung.

"Ya entahlah, aku ingat murid menggosipkan ren telah menghajar ranking A, dari berbagi macam jenis beladiri yang berbeda di sekolah kita"ran dengan wajah bosannya,"yang membuatku bingung hanya, siapa yang menyuruh ranking A untuk memukul ren"ran mengeluarkan lolipopnya.

"(Sial aku yang melakukannya) "erina dengan wajah pucat.

"Erina kenapa wajahmu pucat?"ran bingung.

"Bukan apa-apa kok hanya sakit perut saja"erina basah keringat di wajahnya.

"Tapi siapapun yang menyuruh orang memukul ren, yang pasti ren akan selalu memaafkan orang tersebut"ran tersenyum senang.

Erina tersenyum"ya begitulah ren"kata erina, "eh tunggu kenapa wajah max ketakutan begitu"erina bingung melihat petarunganku dengan max.

Beberapa menit yang lalu pertarungan ren dan max, max menyakan nama ren.

"Siapa nama aslimu white boy? "Max tersenyum mengejek.

"Namaku ren Yamamoto"aku menujuk di dadaku.

Mendadak wajah max bekeringat dan kakinnya mulai gemetar, ketakutan "(mustahil mana mungkin dia ren yang itu, yang mengalahkan semua lawan hanya menggunakan satu tangan saja dalam waktu 30 detik) "max, temundur sedikit.

Aku bingung,dan menatap dia dengan tatapan kosong,karena tidak tepengaruh aku akan menggunakan kemampuan baruku,"(mode emilia change)"aku mentapa dia sama seperti emilia.

"(Sial kenapa dia menatapku seperti itu, tatapan ngeselin lagi) "max bingung.

"(Mode emilia membuat, orang agak ketakutan hanya dengan tatapannya saja) "kataku dengan wajah serius.

Di lain tempat dirumah ren, "hacummm"emilia bersin.

"Kakak kenapa?masuk anginnya"elika bingung.

"Bukan apa-apa kok,rasanya ada orang yang membicarakan nama kakak"emilia bingung.

"(Kenapa wajah ren sama seperti emilia!)"ran berteriak dalam hati, "(kau mengejek adikmu sendiri ya) "ran marah melihatku.

"Kau tidak mungkin ren Yamamoto"max dengan wajah berkedut.

Aku menghentikan mode emilia, "aku memang ren Yamamoto"aku memarahi dia.

"(Sial kalau memang benar dia pasti, tidak kami semua, tidak ada apa-apanya baginya) "kata max dalam hati.

"Baik kita mulai lagi ya"aku berjalan biasa mendekati dia.

Mendadak wajah max mulai ketakutan karena melihat auraku, max mengangkat tangannya "aku menyerah"max dengan kaki gemetar.

"Kau menyerah"aku binggung.

Wasit paham dan mengangkat tanganku, "pemenangnya white boy"kata wasit berteriak.

Aku mendekati max,mendadak wajah max makin ketakutan aku tersenyum dan"pertarungan yang menarik"aku menundukan kepalaku.

Max bingung, dan dia bersalaman denganku, "aku juga"max berjalan meninggalkanku.

"Anu"aku memangil dia.

"E.... "Max terkejut dan gemetaran.

"Lain kali kalau bertarung kau harus memberi salam kepada lawanmu ya"aku tersenyum lebar.

"Baik, maaf atas kesalahanlu barusan"max menundukan kepalanya.

Aku berjalan berlainan dengan max aku menuju tempat erina, dan ran.

"Huh, lelahnya"aku menarik nafas.

"Ini untukmu"erina memberikan air kepadaku dengan pipi memerah.

"Terima kasih,hihihihi"aku tersenyum lebar.

"(Tch, aturan itu bagianku)"ran dengan wajah kesalnya.

Erina tersenyum mengejek kearah ran, "(siapa duluan dia yang menang) "ran memainkan kacamatanya.

"(Perasaanku aku, atau mereka sedang membicarakanku) "aku bingung melihat erina dan ran.

Aku meminum air pemberian erina, dan duduk di tempat istirahat ran duduk di kiriku, sedangkan erina duduk dikananku, "(sempitnya)"aku gelisah.

Erina dan ran dengan wajah memerahnya, "anu busa geser sedikit tidak"aku dengan suara pelan.

Mendadak erina dan ran menjahuiku, "maaf"kata erina dan ran sambil menunudkan kepalanya.

"Ada apa dengan kalian?"aku mentap mereka berdua bingung.

Erina bersifat biasa kembali, "baik akan aku jelaskan, pertandingan finalmu"erina dengan tatapan serius,"pertandingan final,nanti kau akan melawan pertarungan ranking c,jika kau menang maka kau akan naik peringkat c ,jika kau kalah maka kau akan tetap di rank d"kata erina.

"Begitu ya"aku menatap dia serius juga, "(asik akhirnya uang 4 juta munny menjadi milkku) "aku girang dalam hati,"Oke sehabis ini kita akan pesta di rumahku"aku mengangkat tanganku.

"Asik makan daging"Ran meneteskan air liur.

"(pesta dirumah ren aku baru pertama kali ke rumah ren) kalau kau yang meminta aku akan ikut"erina dengan pipi memerah.

"Kami boleh ikut"aku mendengar suara dari belakang.

Aku melihat selina, dan ricka"sejak kapan kalian ada disini?"aku bingung.

"Sejak tadi"ricka dengan tatapan kosongnya.

"Aku ikutan juga ya"selina dengan pipi merona sekaligus dia malu melihatku.

"Tidak masalah, kok hihihi"aku tersenyum lebar.

"(Kya ren melihatku akan aku tulis di buku harianku) "selina dalam hati dengan pipi merona.

Tak beberapa pertandingan final pun dimulai, aku melihat kebelakang teman-temanku yang mendukungku dengan semangat tapi yang paling semangat hanya ran saja.

"Baik aku siap"aku berdiri di samping wasit.

"Baik pertandingan final akan dimulai, apakah pendatang baru dapat mengalahkan peringkat c yang sampai sekarang sulit untuk dimenangkan,atau dia akan kalah seperti juara bertahan terlama kita roger"komentator semangat.

"(Berarti roger belum pernah menang ya) "kataku dalam hati.

"Oke pesaingnya kita silahkan masuk"komentator berteriak keras.

"Tuk-tuk"bunyi sepatu yang hanya terdengar.

Aku melihat wanita berambut kuning, yang sedikit menyamai tinggiku,dia terlihat berasal dari luar negri, dia tersenyum senang kearahku, aku bingung melihatnya.

Mendadak semua orang terdiam, "kenapa kau bisa ada disini"komentator gemetar sambil memegang miknya.

Aku melihat ke belakang, kearah teman-temanku, erina, ran, ricka dan selina terdiam melihat wanita tersebut.

"Bagaimana anggota dewan pertama ada disini?"komentator agak ketakutan, "baik kita mulai pertarungannya"suara pelan komentator.

"(Kenapa komentator suarnya pelan,bukanya dia tadi semangat) "aku bingung.

Aku melihat wasit yang terdiam seperti patung, "baik kita mulai"wasit dengan suara pelan.

Wanita tersebut tersenyum manis kearahku dia diam saja namun, dia tersenyum sangat manis kerahaku, aku menundukan kepalaku untuk menghormati dia sebelum bertarung.

Wanita tersebut tersenyum, dan "Srugggg"mendadak dia tepat di depan wajahku, "cupp"dia mencium bibirku.

Entah kenapa kepalaku serasa melayang, "e... "Terdengar teriakan dari semua orang.

"Apa yang terjadi!! "Ran, erina, ricka dan selina beteriak yang teriakan biasa saja hanya, ricka.

Wanita tersebut melepaskan ciumannya di bibirku, "slurptt"dia menjilat bibirnya.

Dia menyentuh bibirku dengan jarinya, "itu ciuman pertamaku"wanita tersebut tersenyum bahagia.

"(Siapa wanita ini) "aku bingung sekaligus ketakutan.

Teriakan semua orang masih terdengar di telingaku,wanita tersebut masih tersenyum bahagia kearahku, aku bingung"(apa yang terjadi disini woi! )"aku beteriak dalam hati.

Bersambung


next chapter
Load failed, please RETRY

Novo capítulo em breve Escreva uma avaliação

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C12
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login